Jinaklah wahai mata,
esok masih banyak yg mesti kau lihat,
usah ratapi galau bilik hati,.
Aku tau kau sakit,.
Namun kuatlah ...
Usah sedih bila sulit,
jubah hari telah menghitam,
maka segala retak biar tertambal,
dengan gelapnya tertutupi segala rasa,
dan beristirahatlah ...
Selagi masih ada hari esok,
jinaklah wahai mata,
biar kutekan dulu, Ribu sesak dalam dada ...
sunggingkan senyum biar kupaksa,
kutak ingin para setan bersorak,.
Aku belum mau mati,.
Matilah ragaku tak apa,
tapi yakinku jangan lemah ...
aku masih percaya
Takkan kusesali hitamku,
tak kurasa salah biar pekat hari menggantungku,
hitam putih hanya warna manusia ...
Maka pejamkanlah dulu,.
Dalam hidupku ...
Masih ada kehidupan,
yg mestinya aku tumbuhkan
jinaklah wahai mata,
usaplah segala perih,.
Tutup kuping dari segala suara ...
Yang terjadi ya terjadilah ...
kugigit lidahku ...
Agar tak ganggu heningku,
dan biar kubersabar,.
tunduklah wahai mata,
apa yg kau pelototi,
hanya langit-langit ...
Pejamkanlah,.
Lihat ...
Ada rumah yg indah,.
Biar kumasuki
~ diary Udin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar