Bukan tanpa air mata,
Langkahku menjauh dari pandangmu,
Kuberharap ada hujan sirami perihnya
Tutupi alir airmata,
Namun disini tiada gerimis
Kuganti dengan senyum dihadapmu
Biar tangisku tampak manis
Aku dan kereta,
Sesungguhnya tak ingin kuberangkat
Namun sauh memanggilku mendekat
Jauh dari sisimu, jauh dari harimu,
Mengikisku perlahan dari hatimu
Hingga sunyi hapus aku
Aku dan kereta
Lukisan berwarna kutitipkan didadamu,
Buang itu bila perih,
Sebatas gambar hitam putih,
Dan karena kaulah,
Semuanya jadi berwarna
Aku dan kereta
Berharap detik berhenti sat itu
Saat aku memelukmu,
Namun mustahil kuludahi waktu
Biarpun aku benci …
Dan waktu jualah,
Yang kelak menghantarkan aku
Aku dan kereta
Tanpa perih biar kumasuki pergi
Jangan pandang mataku yang bersedih,
Namun lihat bibirku yang tersenyum
Karena kupercaya
Karena ‘aku percaya’
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar