Kamis, 29 Maret 2012

‎>> Pembunuh 160112


taukah kau siapakah pembunuh paling keji,
dia adalah si tampan yg bernama kebosanan,
yang punguti tiap gelisah dalam harimu,
hingga kau kian resah,
mencuri tiap mimpi indah,.
Tapi ajak kau berkhayal,
maka sibukkan dirimu agar tak bertemu,
jangan kau sapa,.
Apalagi berkenalan dengannya,
sitampan bernama kebosanan,
memasung hari,.
Perlahan mati berdiri,.
Atau mungkin bunuh diri,.

Taukah kau pembunuh paling licik,.
Dia sicantik bernama kebebasan,
rayuannya ajak kau terbang,.
Seketika kau dihempaskan,.
Sebab sesungguhnya pribadi butuh aturan,
sebagaimana rimba yang kau pagari,
agar sisa sesal tak merasuk,
di umur yang sedikit ini,
dan rasa ingin bebas,
adalah belenggu sesungguhnya dalam hari-hari,

taukah kau pembunuh paling ahli,
dialah si bijaksana yang bernama kejenuhan,
membuat asam tiap wajah cemberut,
rumah hati yang diisi hanya kabut,
maka berdoalah agar hilang segala jemu,.
Bergulirlah bersama waktu,
jangan mau dibodohi hari-hari,
Seperti aku yang masih saja tertidur,
membusukkan mata, atau bekukan otak yang makin lama tumpul,.
Berbuatlah ... Bergeraklah,.
Agar waktu tak sempat tuk gelisah,.
Dan itu memang susah,.

Seperti aku yang tengah berkelahi dengan diriku sendiri,.
Dan taukah apa itu berani?
Ialah memaksakan diri walau sesungguhnya tak berani,
itulah keberanian sesungguhnya,.

Mungkin,.
Sebab Aku masih pengecut,
berteman sapu tangan,
untuk tangisi nasib,.
Bila tak ingin berubah sudah saja jangan hidup,.
Temui pembunuhmu,.
Sibosan dan si jenuh,.
Sebab bila tak berani,
kita hidup tapi sesungguhnya sudah mati,.

~ diary Udin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...