namun sungguh aku tak perduli,
kan kurekatkan tiap mimpi dalam bulir airmata,
dengan ajaib Nya, kupercaya akan jadi mutiara,
yang membangunkanku disisi sunyi,
membuka mataku dalam gelap,
menyibak tirai rinduku yg pekat,
hingga bisa kubagikan alir senyuman,
dalam tiap cawan-cawan yang meminta,
Seribu malam telah terlewati dalam hening,
maka akulah nahkoda yg pantang masuki samudra tenang,
hingga gelisahpun malu menemuiku,.
Hingga kepedihan kan gemetar,
hanya dengan menatap mata sabarku,.
Ribuan malam kulalui dalam hening,
maka pagi ini, biar riang kubernyanyi,
pekat langit kan kukecup,
deras gelombang kan kupeluk,
kan kugapai wajah-wajah cinta,
hingga dadaku bisa menghangatkannya
kubesarkan namaku dulu,
hingga terbeli mulut-mulut yang menghina,
yang dengan dengki melesatkan anak panahnya
namun sampai kapanpun takkan pernah mencapainya,..
Kemuliaan dalam tandu kesabaran jiwa,
dan kukan menopang,
hanya pada tangan Tuhan
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar