maka kujawab " inilah aku yg kau lihat,
namun bukankah jiwa ini yg selalu kau debatkan,
aku selalu dibodohi bumi,
memasungku dalam ikat hari-hari,
dan ingin bebas,
ya sudah cari saja mati,
sebab itu yg nyata.."
Mereka menyelaku tentang bahagia, kujawab
"apa itu, aku tak tau !!, sebab indah bagiku hanya tertawa,
tapi penuh, bukan kecut dalam diri,
Sebagaimana kau, aku pun kehausan,
dan bahagia adalah keinginan,
sebagaimana siksa juga karena keinginan,
maka kubiarkan jiwaku menari semaunya,.
Bila perih tak kuikat dia,
bila suka, juga tak kuusir dia pergi,
bukankah disini semua orang mengejarnya,
dan mustahil kurasakan bahagia,
bila tak pernah bersedih,
sebagaimana hitam putih,
atau warna dalam lukisan,
apa kau mau dialas dalam satu warna "
mereka menyelaku tentang cinta, maka kujawab,
"aku tak tau,.
Sebab ia ada tak kupinta,
sebagaimana mimpi, yg hadir, tanpa kau cap di undangan,
sebagaimana nyawa cinta mustahil kan diatur,
sebab ia hidup, hanya untuk jatinya sendiri,
sebagaimana mentari, diatur Sang Maha Besar,
diputarkan diporosnya,
telah tersurat terbit benamnya,
dan karena cinta,.Dengan izin Nya,
maka lahir kisah dan Manusia,
tanpa di pinta ada "
lalu mereka bertanya tentang duka, maka kujawab,
"aku tak tahu, lihat saja dimataku "
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar