bahana hati tak henti berpuisi,
biar dalam baringku,
pikiran malam tersingkap,
didalamnya ada hening,
didalamnya ada cinta,
yang bertamu di tengah muara,
seakan kukecup riak air,
hingga perlahan jadi gelombang,
dalam pikiranku,.
Jadi mainan mimpi-mimpi dan sang waktu,
seperti kita kekasihku ...
begitu singkat waktu tuk bertemu,
hingga dikatakan kita tak pernah berpisah,
andai saja bisa kuikat waktu,
tentu kusimpan engkau didalamnya,
hingga detik tak bergulir,
saat kita tengah bersama,.
Akulah jiwa yang selalu disalahkan,
sementara yg kutahu hanya ingin mencintai,
puisiku tak pernah indah sebab ini yang kurasa,
mustahil syairku senyuman,sementara hati bergumam dalam perih,
akulah jiwa yang selalu disalahkan,
jangan tanya dunia yg tiada kumengerti,
jangan tanya iman itu urusanku dengan Tuhan,
yang kuingin hanya sekedar cicipi cinta dan kehidupan,
tak hanya disalahkan,
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar