Mungkin senja ini kuterbenam,
Apiku menghitam, biar tersembunyi
Takkan kujadikan badai titik hitam matahari
Sebab kutakut luruhkan semuanya
Aku laki-laki matahari
Bulan dengan bintang, malam dengan siang,
Hujan dengan pelangi, namun aku hanya sendiri terbit dan terbenam
Aku laki-laki matahari
Porosku takdir,
Alur hidup yang tak bisa kulepaskan
Yang kadang cemburu pada bumi,
Sebab ramai dengan kehidupan
Tapi aku,
Di isi hanya api dan sepi
Aku laki-laki matahari
Yang tampak selalu sendiri
Namun sesungguhnya semua mengitari cahayaku
Dalam hidup dan matiku
Aku laki-laki matahari
Bila aku menangis maka bumipun kan luruh
Maka biar kututup titik hitamku
Hingga nanti saat kuterbit
Biar kutumbuhkan bunga dan kehidupan
Dalam kesendirianku
Aku laki-laki matahari
Yang tak pernah ingkar janji
Kan terbit kala pagi
Menyapa tiap gelapnya hati
Dalam kesendirianku
Aku laki-laki matahari
~ Agung saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar