Jumat, 21 April 2017

Penipu

Detik itu keterlaluan,
yang lewati segala batas niscaya,
atau sekadar saksi ada jawab harapan,
namun nyata detik itu aku,
detik itu degup jantungku,
detik itu umurku,
detik itu beku, bisu, diam, biru

detik itu pendusta,
lama menua kau hitung dengan jari.
Namun seperti aku hidup baru sehari,
terlahir pagi tadi,
dan kini tiba2 sudah tua,
senja kutatapi
mentari hampir mati

detik itu penipu,
seperti lama dia kisahkan kedepan,,
namun tiba2 hari esok,
berganti jadi kemarin,
berleha sia,
tertawa hidup masih lama,
kuncup serasa abadi akan muda,
tak terasa renta,
dan hari kemarin ,,,
aku lupa,,.
Sia sia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dago Pakar

Adakah kembali masa, Kubawa kau lagi susuri gua Sisa perang Jepang Belanda,, Genggam tanganmu ditengah hutan Djuanda Dan disitu pertama aku ...