Malam belum larut,
Namun kau telah singgah biaskan bayang yang bersedih
Bukan mencoba menerka gaib udara yang tak bisa kupahami,
Namun kau terasa disini
Dan firasatku ... Kaupun rindu
Kusadari titik yang membuatmu tak sanggup bicara,
Namun percayalah aku selalu mencintaimu,
Kaulah mimpi sebelum kubermimpi,
Diujung hujan ...
Ditepian kemarau ...
Disisi semi ...
Tatapmu dalam hati tetap kulihat,
Tak tersentuh musim-musim
Firasatku ... Kaupun rindu
Maka seka tiap titik luka karena mencintai
Biarkan aku iklas jadi airmata
Yang tersimpan dihatimu
Keluar dari matamu
Mengalir dipipimu,
Kemudian mati dibibirmu
Firasatku ... Kaupun rindu
Tak perlu bicara ...
Aku tahu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar