Ada yang kubingkai,
Entah senyum, entah cinta,
Entah cemberut,
Entah kala kau marah,
Ahh ... Aku tak tahu,
Seakan tanpa alas kau kulukis,
Tanpa pena, seenaknya ...
Kau coretkan namamu dihatiku,
Dan sekarang ... Sumpah kangen
Tak terasa udah malam lagi,
Berteman lamunan, sama kopi kalau ada,
Jenuh tanpa kawan,
Tapi tak apa ... Udah biasa kali,
Mengapa mesti disesali
Gak mungkin kan, Aku minta temen,
Terus ... Triiink ... Triiiink ... Langsung ada,
Hhmmmmpppp ... Ngimpiiii kali
Suka sedih kalau lagi inget, kalau lagi rindu,
Dalam hati nanya-nanya " aduuuuh, dia kangen juga gak ya sama aku? "
Kayak di Sinetron, kusebut namanya,
Terus saat itu juga dia langsung kebangun,
" Udiiiin ... Udiiiin ... I miss you! "
Hahhh ... Makin gila ngehayalnya,
Hadoooooh ... Bete gak bisa bobo
Kendaraan Republik masih bolak balik,,
Trrrroooooong ... Tong ... Tong ... Tong ...
Mending kalau satu, ngebugbrug tuh disini,
Simbol kebebasan berekspresi,
Ciyeeeeee ... Beraaaattt, kayak aku ngerti aja,
Tuhan ...
Aku lagi kangen hamba cantikmu,
Ampuni aku Tuhan bila cinta ini salah,
Kadang ingin kutanyakan
Apa dia juga kangen aku,
Bisa iya ... Bisa enggak ...
Satu yang pasti, Engkau tengah melihat kami,
Tuhan ...
Aku tengah rindu hamba cantikmu,
Ampuni sisi manusiaku yang tak ingin sendiri,
Sampaikanlah pada hatinya,
Kalau aku tengah mengingatnya,
Bangunkan dia malam ini,
Dengan wajahku, agar dia mengingatku,
Kemudian tidurkan dia lagi,
Dengan mimpi indah dari cintaMu
Tuhan ... Ampuni kami,
Terima kasih atas setitik rasa yang Kau beri
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar