Minggu, 30 April 2017

Selasa 131211

Sesungguhnya masih ingin kutulis Puisi Cinta,
Namun aku gelisah mendengar bahasa saudaraku..

Dia bilang Rindu beragama,
Dia bilang Rindu mengaji,
Dia bilang Rindu dinasehati,
Dia bilang Rindu Lagu Kasidah,

aku juga sama saudaraku,
Rindu aku kecil, saat bangga hafal al fatehah..
Mungkin saat ini yg kita hafal hanya amin..
Hanya Itu yang aku mengerti,

Saudaraku... Dulu kita merasa besar padahal kita masih kecil,
namun kita kini dikecilkan ilmu dan dunia,
padahal kita sudah besar..
Aku selalu Merasa dalam kebenaran,
padahal akupun buta,

Saudaraku... Akupun rindu Tuhanku,
aku rindu beragama,
aku rindu mengaji,
aku rindu di Masjid dimarahi,
terima kasih Saudaraku,
kau buka hatiku lagi,

Perih rasanya tanpa tujuan,
benarkah didunia kita tiba-tiba datang,
lalu kemana kita akan pulang?
Dan bukankah mati itu benar-benar ada,.
Bukan cerita,.
Dan aku takut... Aku takut ...

aku malu saudaraku,
aku percaya Tuhan melihatku, saat aku menulis ini,.
Entah apa yang ada dihatiku...
Tapi Tuhan pasti tau,
Sedih... Bingung...Sombong,.Galau... Rindu.,
Aku yang tak tau,

Tuhan...
Ampuni aku, sungguh hati ini masih sulit kumengerti,
Jenuh yang membuatku tak berarti,
kadang aku lengah dalam imanku,
Bosan... Tak tau harus bicara pada siapa,
Yang kutau, hanya Engkau yang selalu mendengarku..
Ampuni hati ini bila sombong,
Ampuni pikir ini bila salah mengerti..
Galaunya hari-hari membuatku bingung,
entah harus apa...

Tuhanku...
Aku selalu salah dan berdosa,
aku selalu jauh dari apa yang Kau minta,
Bodohnya aku jarang menatapMU..
padahal Engkau selalu menatapku..

Aku rindu beragama,
Aku rindu mengaji,
Aku rindu dekat denganMU,
seperti dulu, Aku polos dan masih suci,.

Tuhan... ampuni aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...