Detik yang menjadi mungil
Separuhnya kau curi dilangkahmu
Mentari yang tak sempat aku lihat
Datang tak kusadari,
Namun terasa hadirmu
Menjelang saat engkau pergi
Entah apa yang ingin kutanyakan
Sebab takutku benamkan perasaan
Biasan logika yang perlahan mati
Ingin bersegera rasanya,
Usaikan mimpi panjang ini
Walau sesungguhnya tergambar di naluri
Tiap jawaban terbaca dari matamu
Namun biar bibirmu yang yakinkan telingaku,
Agat sumbar suara didada ini
Tak pernah bertanya lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar