Tak apa,.
Sebab wajahmu tak lagi kulukiskan,
hanya kias warna dalam kenangan.
Sesekali menyapaku bila hampa,
sekedar ingatkan, rasamu pernah ada
dan kita sama-sama berlari,
mendewasa diistana yg berbeda,
yang tengah terhanyut dalam kisah pertemuan,
tapi bukan lagi dalam kita,
bukan lagi dalam kau dan aku,
dan kita sama-sama berdiri,
menatapi tanpa bisa bicara,
walau dada ini sadar pernah jadi tempat kau menangis,
bergetar saat kau bersandar,
tapi mustahil ku elus lg rambutmu.
Maka ku izinkan kau lewat,
sekedar berlalu didepanku
tak apa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar