Hujan mencuri mataku,
Sebagaimana dia mencuri Matahari,
Sesekali aku dingin ...
Sesekali aku ingin ...
sepintas bayang melintas
Meretas batas menanti
Putri ...
Tiada lagi kata kukiaskan,
Sungguh banyak rasa didada,
Layaknya surat cinta,
Yang tak pernah engkau baca,
ini rindu tentang hati,
namun dalam raga rindupun kian meninggi,
ini cintaku ...
Jangan kau tebar ... Jangan kau sauh ...
Jangan kau urai ... Jangan kau Remuh
biar ini hanya untuk kita berdua,
Hingga penuh kita memiliki
Terlalu banyak bila kau tanya,
Layaknya Surat Cinta,
yang tak pernah engkau baca ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar