Tadi kudengar sahabatku bicara,dia seorang wanita "ahh, kalian laki2 selalu meremehkanku, bukan waktunya wanita diperbudak pria"
kemudian aku berfikir,
aku ingat waktu dia di SMA,
hanya mau berteman dengan si OK dan si Kaya,
kini waktu berlalu,
dia telah menjadi wanita dewasa..
Dan pilihan juga nasibmu,
Menjadi seorang "istri ke dua"..
Untuk sahabatku,.
Mengapa kau bersedih,
mengapa kau tersiksa..
Bukankah itu pilihanmu..
wanita.. Pria sama saja punya perasaan..
Mungkin kau pernah puas menjadi menjadi pilihan banyak cinta,.
tapi kini ??
Si Kaya Pilihanmu mencampakkanmu,.
Kau tinggal sendiri,.
Mungkin aku bicara jahat,.
Tapi bukankah dulu cintapun jahat padaku...
Jujur dari sisi Manusiaku aku puas,.
Meliat seseorang yg meremehkan cinta,
kini diremehkan cinta,.
Dan jujur aku benci,.
Dulu kau berkata, "emang idup makan cinta"
kujawab ok...
Coba bandingkan dengan yg kini kau rasakan,
kucontohkan dengan aku sendiri,
Misal aku orang kaya,.
Aku akan memilihmu karena kau cantik, dan "aku bisa membelimu" karena aku punya uang, dan kau pun mau dibeli,.
Saat kau sakit dan tak bisa melayani "cintaku" ya sudah aku beli saja yg lain, toh aku punya uang,."Emang idup makan cinta" kataku, lagipun aku tak mencintaimu..Peduli amat kau sakit apa tidak,
Misal aku mencintaimu, tapi aku tak punya uang,.
Kemudian kau sakit,.So... Apa yg kulakukan??
Karena aku mencintaimu,.Maka akan kulakukan apa saja,
beruntung lah bila aku mencintaimu,dan dunia pun aku punya,.
Tapi bila tidak punya apa2,.Dengan cintaku padamu, aku akan melakukan apa saja... Bahkan Berkelahi, mencuri, membunuh asal kau sembuh..Dan kau tak merasa sendiri..Dan kuselamatkan keluargaku..
Tak semua orang buruk, tak semua orang baik..
Kini kau bilang "ah,.Cowok yg gimanapun aku mau, asal dia baik dan setia"
lalu saat dulu kau mekar,Kamu kemana aja neng?
dan jujur saja..Tak semua laki-laki mau jadi "Panti Sosial"
Maaf bila aku jahat,.
Ku doakan kau sahabat,
semoga bahagia kau temui,.
Bila Surga itu indah,
aku percaya,
pastilah seindah mendengar kau tertawa,
dan secantik melihat kau tulus tersenyum,
Wahai Ibu ... wahai kekasihku ...
Wahai Wanita dimuliakan
tiada nilai seisi langit dan bumi,
dibanding derajatmu,
Bahkan tinggi derajat Surga,
Masih dibawah telapak kakimu ...
Maka janganlah kau rendahkan diri sendiri,
kembali lah dalam fitrahmu yg memuliakanmu..
Seperti juga aku sendiri,
yang rindu fitrahku jadi laki-laki..
Dan memang tak mudah..
Ya Allah... Maafkanlah kami,. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar