Senin, 26 Maret 2012

~ Pertanyaan embun ~

Pagi yang tak berpikir,
tanyaku singgah tak kujawab,
dan gaib udara tak pernah bisa kumengerti,
Ribuan warna kusimpan dalam dada,
cinta melantun,.
Seperti pertanyaan embun-embun,


Rasakanlah lagi,
tiada menguap yang kau benamkan,
wahai pagi, ini desah jantungku, bukan mimpi,
biar harap ada sekali saja,
Setidaknya kudengar,
biar tak kuraba,


Pertanyaan embun-embun,
berharap diuapkan mentari,
Jadi hujan berarak kebumi,
Putaran roda mestinya aku rasa,
bukan terkapar ditengah porosnya,


Rasakanlah lagi,
Sesungguhnya tak ingin selalu pedih berpuisi,
namun bukankah sabar tiada batas,
berharap wujud kan meretas,.
Kelak ujian kan bosan,
dan kujalani hidup dalam kehidupan,


~ Agung Saripudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dago Pakar

Adakah kembali masa, Kubawa kau lagi susuri gua Sisa perang Jepang Belanda,, Genggam tanganmu ditengah hutan Djuanda Dan disitu pertama aku ...