Jumat, 21 April 2017

Ngantuk

Aku rindu syair sederhana,
Yang cukup tuliskan bahasa perasaan,
Tiada bait dikisah yang dipaksakan,
Dan biar dia mengalir,
Semaunya.. Seadanya

Aku  rindu kisah sederhana,
Cukup seputar bahasa cinta,
Majas-majas mimpi dan asa,.
Bukan kalimat yg tiba-tiba ada

Dan aku menulis disini,
Dalam baring, dimata yang hampir kabur,
Entah kan menulis apa,.
tapi takkan kumenyesal karenanya,

Dan aku menulis disini,
Disisian,. Disudut taman dalam laci,
Yang dalam kantuk masih benci memaki,
Dipenatnya mimbar,
Yang tampak makin samar,.
dan kata, makin tak nyambung,

aku rindu kisah sederhana,
Namun aku lupa rasanya,
Jadi bagaimana mungkin, aku bisa mencatatnya,

Yang ada tinggal getir,
tak sanggup lagi berpikir,
kata tak karuan

Ngantuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dago Pakar

Adakah kembali masa, Kubawa kau lagi susuri gua Sisa perang Jepang Belanda,, Genggam tanganmu ditengah hutan Djuanda Dan disitu pertama aku ...