Jumat, 21 April 2017

Maghrib hampir habis

Sehabis magrib entah apa yg kuamini,
Dan hati ini,masih saja penuh benci tentang aku,
Cinta,rindu,dunia,rupanya bukan jawabnya,
Dan aku bingung,
entah harus apa,

Sehabis magrib berdoa dengan dengkiku,
Masih saja ada nama-nama,
Yang kupintal tuk celaka,
Sungguh hitamnya aku,
Sungguh pekatnya hatiku,
Ya Rabbi, sungai manakah yang bsa sucikannya,
Agar hati ini tak dahaga,.

Sehabis maghrib aku belum juga shalat,
lalu kupikir apa,
Tambah dosa sekali lagu dihariku,
Ujub, riyaku masih kental pekat didadaku,
Ya Allah ampunku padaMu,
Sungguh tersiksa jiwa-jiwa yg berdosa

Sehabis magrib aku masih diam
dan senja terseret hingga sekarang hitam,
Ya Rahim,.doaku cukup ingin jd manusia,
Yang benar-benar manusia,.

Sehabis magrib masih lemas terkapar,
Dalam dada, sungguh tiada putih yang tersisa,
Tangan mengepal benci malam ini,
Mulut bergumam dengki
keluhkan kehampaan,

Magrib hampir habis,
Tapi setan tak juga iba,
Memeluk raga dengan mimpi kosongnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dago Pakar

Adakah kembali masa, Kubawa kau lagi susuri gua Sisa perang Jepang Belanda,, Genggam tanganmu ditengah hutan Djuanda Dan disitu pertama aku ...