Dan benarkah bulu mata yang terjatuh
Pertanda engkau juga rindu
Kalau begitu biar kulukiskan wajahmu
Dengan tiap jatuhan bulu mataku
Yang kujadikan kuasnya
Agar tak gugur sia-sia
Sebab penaku telah mengering
Kuhabiskan berpuisi kala kumencari
Mimpiku menunggu ditengah muara
Terduduk dalam hening sepi
Menunggu bidukku kembali
Sebelum senja …
Kusebutkan namamu yang seindah namamu
Kurindu indah matamu, karena itu matamu
Cantik bibirmu karena itu bibirmu
Takkan pernah rela kuibaratkan
Seperti aku mencintaimu
Karena dirimu adalah dirimu
Yang setia menanti ditengah muara sunyi
Menunggu bidukmu kembali
Sebelum senja …
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar