Senin, 09 April 2012
>> Istana 281211
Majas-majas gila hantui kepalaku,
hingga kadang hari lupa kutuliskan,
kini kembali dalam istana,
tempat dimana segalanya kuawali,
kisah kerajaanku ...
Tak ada taman-taman bunga,
yang terakhir menguncup pun lupa kusirami,
hingga gugur sebelum mekar,
kini istanaku, tampak tak indah lagi,
Ada kisah jingga di aula,
Teratai yg pernah merambat, dimekarkan waktu..
kini liar satu-satu..
Panjangkan diri karena tak terairi,
tumbuh disini, berarti mereka mati,
Ada kisah cinta dihalamannya,
mawar putih berduri,
tapi dia masih mekar dalam badai,
namun sumur dihalaman telah kering,
hingga baris bunga kuliat sedih,
menangis walau tampak manis,
berharap dengan airmata,
akan jadi mata air,
Ada kisah bulan dilangitnya,
Yg malah menghitam,. Bulat, tak pernah sabit lagi,.
Bicarakan waktu yg mustahil dilawannya,
seakan malas benderang..
Dalam sunyi menunggu takdirnya,
yg tak lama, hilang dalam terang,
istanaku ...
Kini hening, jauh dari rindu,
aku baginda yg kalah,
hampir meredup mata,.
Kututup sisi sepi,.
Kubuka mata lagi,.
Istanaku...
Hanya kasur dan lemari ...
Juga sedikit prasasti,
yg kupahat dalam dinding,.
Tentang aku ...
Raja yg sendiri ...
~ diary Udin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sakit Hati
Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...
-
Poek euma,. Asa jauh panineungan, tulungan abi, neda pangampura, nyungkeun hapunteun, dina sasar sadidinteun, Meureun sasab sikap nu ...
-
Pagi ... sampaikan pada Matahari, aku tak akan pernah melarikan diri lagi, biar kuberdiri dalam penatnya,. Takkan kumenutup hari, Apala...
-
Pa, Bu, aku ingin menangis Kini aku tengah terdampar di alam pilihanku Yang rupanya menyiksa perasaan Dulu dulu aku pikir aku besar Dul...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar