Kamis, 26 April 2012

Lentera Merah


Dipikirku lembah maksiat
Kadang aku jijik, dengan bayang yang aku hasratkan
Aku telah lelah, telah letih ku amini dosa-dosa
Wajahku redup tanpa cahaya
Tersesat dipekat merah tanpa lentera

Kujalani timpangnya hari
Bergumul dalam lumpur iri dengki
Hingga hati menghitam dikuliti keinginan
Begitu dalam tersesat, aku ingin bertaubat

Tenggelam dipalung gelisah
Resah hati disini tiada bermusim
Tersiksa cemeti hawa nafsu
Yang seharusnya jadi budakku, namun aku menghambanya

Lentera merah,
Kapan terpadamkan
Kirim penyulut sumbunya Tuhan,
Agar aku tak tersesat lagi

~ Agung Saripudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...