Dipikirku lembah maksiat
Kadang aku jijik, dengan bayang yang aku hasratkan
Aku telah lelah, telah letih ku amini dosa-dosa
Wajahku redup tanpa cahaya
Tersesat dipekat merah tanpa lentera
Kujalani timpangnya hari
Bergumul dalam lumpur iri dengki
Hingga hati menghitam dikuliti keinginan
Begitu dalam tersesat, aku ingin bertaubat
Tenggelam dipalung gelisah
Resah hati disini tiada bermusim
Tersiksa cemeti hawa nafsu
Yang seharusnya jadi budakku, namun aku menghambanya
Lentera merah,
Kapan terpadamkan
Kirim penyulut sumbunya Tuhan,
Agar aku tak tersesat lagi
~ Agung Saripudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar