Rabu, 21 November 2012

Tak perlu Banyak

Adakah yg kan coretkan dihatiku,
tentang arti indah kerinduan,
tak hanya pagi yg kulawan,
akupun ingin seirama berdansa ...
bukannya berteriak,.
Disela riak hati yg kian congkak,

biar Pagi ini untuk cinta,.
Maka sampaikanlah kerinduanku,
pada hati yg juga mencintaiku,
tatap matamu anggap saja telah sampai disini,
agar makin kuat,.
Kuarungi segala hari,

Pagi ini untuk cinta,
dan sampaikan inginku,
pada raga yg juga ingin aku,
sekedar menyentuh pipiku,.
Atau sekecap acak rambutku,
tak perlu banyak ...

Tak perlu banyak

Rabu, 14 November 2012

Kamu Sendiri

kuatlah dek ...
aku tahu kau berani
hingga pekatpun kau masuki
dan bukan salahmu
yang sekedar hapus sepi dan resahmu
terkaparlah tapi sebentar,
segera kau bangun
esok yakinlah kau indahkan

kuatlah dek ...
bukan aku yang buat kau berdiri
bukan siapapun yang buat kau tegap berlari
hidupmu adalah pilihanmu
sekedar aku hanya bisa bicara,
agar kau mengerti
bila hidupmu sungguh berharga

kuatlah dek ...
berdoa sebisanya,
berusaha sekuatnya,
dirimu jadilah tetap dirimu
maaf aku masih berpuisi
sekedar berharap kau kan senyum berseri

kuatlah dek ...
kau berani,
jangan pandang cinta bila melukai
jangan merasa-rasa beban kau tanggung sendiri
utuhkan hidupmu
kamu jadilah kamu yang tinggi
hapus peluh tangismu jangan letih
bila kau tak bersabar,
ku tanya,
apa ada jalan lain lagi?

kuatlah dek,
pertolongan ALLAH sangatlah dekat
semua kan terlalui jadi indah
seakan kau kan terlupa
pernah nelangsa dan gelisah
percayalah ...
setelah kesempitan ada kemudahan
ada KEMUDAHAN

Rumah Tuhan

bila salahku terdampar
mengapa kutanggung sendiri disini
sedang ini dosa bersama
dan tak sanggup aku jadi pahlawan
bila terkapar sendirian

dimana cinta waktu ini,
yang pernah hebat buatku berdiri
dunia luruhkan semuanya
tapi tak sesal,,, aku sudah berusaha

dimana keluarga
yang bernasehat hebat
ceritakan asam garam hari-hari
kini menunjukku tepat dikening
sebab tak terbeli senyum kalian
lalu aku disalahkan

dimana sahabat,
warna jingga, rupanya hanya masa muda
manusiawi kejar kebutuhan
dan aku jelata,
manapula ada yang percaya

bahteraku mimpi,
bahagiaku kenang khayalan
tiada rumah pulang,
dan maafkan aku ... maafkan aku ...
aku yang salah,
wajar terseret dan terusir ...
tiada pintu terbuka,
namun percayaku rumah Tuhan
pasti selalu menerima

~ Katanya ~

dengan kata apa mesti bicara,
sebab kulihat syair nyata dihadapan,
tahu apa yang kurasa
tapi tak tahu dengan apa kujelaskan

rupanya rasa itu kosong,
dan adakah yang tahu dengan apa mesti aku isi,
perasaan rupanya kalah dengan logika,
iman lebur, hanya karena digertak sedikit rona nyata
dan adakah keajaiban?
aku tak tahu,
bukankah bulan, bintang, matahari,
itu tak ajaib ... biasa saja,
kata sikap mereka manusia
yang percaya Tuhan ... Katanya

dan akupun,
kadang lupa berkaca,
sibuk cari jati diri,
tak puas hanya disebut Manusia

~ jauh dari nalar

cinta tak pernah bisa terangkum
hanya bisa kau punguti keping kisahnya
menyerah pada keadaannya
sembari mabuk terhuyung,
mencari hendak jatuh kemana
biar tak sakit

cinta tak pernah bisa digubah
suka yang indah,
tanpa siap jadi pula perih yang susah
kenang yang tak habis dimasanya
seketika pagi ,,, seketika senja ,,,

cinta kidung menyebalkan
ingin kujauhi,
tapi mustahil sebab tanpanya aku dahaga
penat kelaparan,
separuh hidup mencari artinya
tapi masih jauh nalar untuk merangkupnya

dan adakah yang tahu?
segera ... usap aku

~ Apalah namanya ~

rupanya masih tak manis,
apa yang kucatat jauhari
hanya mengambang di impian,
entah kapan jadi nyata,
ataukah sudah terjadi, tapi aku yang lupa

kangen rasanya kukatakan rindu,
tapi sayang juga, bila hidup hanya berkutat tentang cinta
yang pura ku mengerti padahal kutak tahu,
pura kucaci, padahal aku butuh itu,
pelangi, matahari, bidadari, tak tahu apalah namanya,
yang kubutuh hanya tak sendiri,
itu saja ...

aku ... tak punya apa-apa
gerimisku habis dikikis keringat kemarin,
sukaku usai sekarat diucap bibir yg jelata,
khayal kejap sirna, di seret sakit nyatanya,
dan benci juga kugubah kata,
cinta, rasa, rindu, muluk, setan, sialan ... apalah namanya
yang kubutuh hanya tak sendiri,
itu saja ...

~ biru ~

esok harus berjalan lagi kemana
hampa ini berat,
dan bilakah langkahku berujung, bertempuh
meretas atau jauh

dan aku si jelata
si miskin yang telah salah lahir di istana
permadani yang kulangkahi seperti meludahi
najis aku injak
singgasana mendepakku hancur,
malu ... malu bila duduk kubaur
dan bilakah aku aib para raja
lalu mengapa aku lahir ditengahnya?
harusnya ditempat mesti para pecundang,
di gubuk atau di gudang

sial kalian semua ...
kan kurebut lagi keping harga diri
sekuatnya aku hadapi
tak perduli darah biruku sialan
yang jadi ikat lidah-lidah culas
jubah sombong jiwa tanpa hati
dan darah tetap saja merah
biar gembel,raja ...
si pintar atau si larat nelangsa
dan aku takkan mati
sebelum kupancung semua hati
yang pernah mengusir dan menginjakku disini

~ Kuatlah

adakah lagi yang mesti kutanyakan,
terjawab sudah rumit pikir,
yang malam lalu masih melintas,
masuki angan kau dan aku

cintaku ...
ini memang berat,
namun jangan beratkan lagi
dengan perihnya kulihat air dimatamu
persetan bila mereka tak mengerti
bukankah ini kisah kita,
sendiri yang jalani,
bukan mereka atau dia

adakah lagi yang mesti kau takuti
malam memang makin gelap,
tapi artinya pagi sebentar lagi,
bukankah kau Tahu!
pernahkah fajar ingkar?
betapapun lamanya terasa pekat malam
semua pasti dilewati,
sunah hari-hari ...

ini memang berat,
ketus dunia memang sialan
tapi janganlah mudah
kita dikalahkan ...

kuatlah kekasihku

~ wajah

aku adalah wajah buruk hari-hari
dunia yang memahatku
dan dendamku ingin meluluhkannya
menggantung pundian nasib
dan aku benci teka-teki
pualam dalam lumpur
segala rintah gelap nan sialan
mencari apa yang menentramkanku
tapi tak pernah ... tapi tak pernah ...
dan aku kan datang
lama atau takkan selesai
dengan dada, atau kau yang punggungi,
punahkan darah dari atasku
demi darah dibawahku
muncul dalam kata pertama,
kedua tak lama suara dalam hening,
ditengah ketiga baru wajah bumi,
dan diatasnya aku kan berdiri

jenuh

masih mencari dalam tidur
rasanya ingin menutup buku
tapi tak tahu
dengan kata apa harus kutamatkan

dan sebentar lagi kan terlahir
buah kisahku,
yang sabar tak sabar kusemai
dari cinta yang rumit, hidup yang sulit
hari yang angkuh,
corengan pelik dan peluh
ahhhh ....
jenuh

~ bila Sendiri

dimana zirahku,
lama terhempas kemelut
dan kali ini kudaki sejatinya
kuyakin serdaduku tak lari
hanya sebentar bersembunyi
beriring jauhi penat
kebingungan akan cinta, dunia,
atau apatah
dan kini berdirilah

dimana zirahku,
telah lama ingin disarungkan,
dan tak cukupkah istana meludahi
yang tak bosan mengangkuhi,
maka akan sabar kurobohkan
biar sendiri

dan adakah yang berontak?
bila ada sejuta maka aku satu disitu
bila ada seribu aku satu disitu,
bila hanya seratus aku satu disitu
bila sepuluh aku masih satu disitu
dan bila hanya satu,,,
itu aku ... disitu 



Kamis, 28 Juni 2012

>> catatan kosong 270612

mungkin kalian tahu namaku
tapi tak kenal siapa aku
kau hafal kisahku,
tapi mustahil kau baca pribadiku

aku puisi kecam jatidiri
aku majas keruh dalam hati
yang berteriak keras tapi tak bunyi
yang bicara indah tapi dimaki
syairku galau dibilik-bilik rapuh
dengan jutaan asa yg selalu saja terbunuh

manusia bilang aku bukan manusia
setengah setan, terbilang karena ucapku
kalau aku bukan orang lalu kau siapa
apa kita sama-sama monyet

kau tanya
"apa kau muslim"
kubilang
"sampai mati, tekadku dalam islam"

kau tanya
"apa kau shalat"
kujawab
"aku tahu tiangku, mustahil kurubuhkan sendiri,
dan ibadahku, cukuplah aku dan Tuhanku,
lalu mengapa dgn cibir kau bertanya "

kau tanya
"lalu mengapa kau maksiat "
kujawab
"rumahku tempat maksiat,
bisakah aku berlari dari baunya
kukatakan tidak tetap kau cela
dan memang iya
makanya aku resah, gelisah
aku pendosa ingin diampuni,
bukankah bangsatpun berdoa minta selamat
apalagi aku
yang mencoba bertanggung jawab
tak lari dari hitamku
dari pada suci yang munafik
yang mencuri dalam kenyang
lalu ceramah di mimbar
ceritakan tentang surga dan lapar"

aku masih saja kosong
berharap putihkan fitrah,
tapi wajahku masih saja dicorengi
aku mungkin bejat karena alfa belajar ilmu
dan aku menyesal ... aku menyesal ...
tapi bagaimana para ahli ilmu penjual ayat
yang mencerca senang rendahku
tapi tiada mengajari,
ahli dunia yang selalu menghinaku
aku bodoh, hina, pantas didengki
tapi tidak,.... aku bangga dengan aku
aku tak berkelakar, aku masih hebat
aku masih ingat mati,
bukankah kita kan sama telanjang dikafani
lalu apa yang kau bangga
dan tak rela kudapat neraka disini
sebelum kau para pencela dan penghina
yang jadi kayu bakar segala api

aku masih saja hampa
berharap tak sepi, tak selalu dijauhi,
tak perlu ditakuti, tak ingin dihormati
cukup pandang sejajar,
dan kujalani hidup wajar

ya ALLAH, ampuni aku
kucoba membendung segala benci
maka jagalah tangan dan mulutku ini

amin

~ diary Udin

Sabtu, 23 Juni 2012

>> Pulang 190612

Tuhan ... Ampunilah hitam hatiku,
aku pendosa ya Rabbi,
dan Kau Maha Melihat,
tak sedetikpun tingkahku yg terlewat,

Tuhan,. terangkanlah aku,
aku harus apa,.
Ingin kuhalalkan cintaku,
namun terjal yg kuarungi,.
Sementara jiwa dan lahirku,
masih tak berisi,.
Tak kutahu dengan apa kupenuhkan fitrah ini,

Tuhan ... yakinkan ... Yakinkan aku lagi,
aku tak sendiri,.
Engkau selalu bersamaku,.
dan Engkau selalu menyayangiku,

Tuhan aku selalu butuh Engkau,
Tiada wali tuk kuhalalkan cinta,
tiada mahar tuk kusatukan rindu,
tiada ilmu didiriku tuk kutukar,.
Aku tak mampu Tuhan,
maka mampukanlah aku
agar sempurna ibadahku,
tak ingin selalu kurajut dosa,
karena kesepian ini,
dan makin lama makin besar dosaku

Bila aku kurang berusaha,
maka kuatkan aku lagi,
bila aku kurang berpikir,
maka tambahkan ilmu cukup yg kubutuh,
bila aku kekurangan maka cukupkanlah aku,.
aku bingung ya Rabbi,.
sendiri disini,..
Sementara besar gunung yg harus kupindahkan,
tak mungkin bila tanpa ajaibMU

Tuhan,.. aku lelah,. Dan ampuni lelah ini,
Malu aku pulang ke keluargaku,
takut tertatap wajah lelah Ibuku,.
Dan aku tak tega,
terlalu besar gerbang Rumah pulang cintaku,
dan kuncinya tak Kupunya,.
Dan bisakah kumasuki?
Tanpa ada apapun yg kubawa,
tak cukup hanya cinta,.
Dan Pulang pada Mu...
aku takut ... aku takut ...
ampuni aku ya Rahim

Tuhan ... Peluk aku lagi,.
Agar lahir batin ini tenang,
aku tahu dosaku hanya Kau yg ampuni,.
aku tahu tulusnya kasih,.
Hanya dari Maha Cinta Mu,.
aku ingin Pulang Tuhan,
berbaring dan beristirahat,
setelah kupijak tanah sejauh ini,
dan sabarkanlah hati yg penuh keluh,.
Putihkanlah jiwa yg penuh iri,
cerahkanlah pikir yg selalu benci,.
Dan anugrahilah iklas dihatiku,
agar aku kuat dalam perjalananku,.

Aku lelah Tuhan,.
ingin ada rumah kecil dimana ada yg menungguku,.
Dan aku ...
Ingin berbaring dan beristrahat,.

Ya Allah mampukanlah aku,
aku tak punya apa-apa,
Ya Allah bisakanlah aku,.
Sebab tanpamu aku Tak bisa,.

Ya Allah ... aku milik Mu,
aku ingin pulang,.. Tenang ..
Berbaring,. Dan pejamkan mataku,,.
Ampuni lelah ini ya Rabbi,.

amin

~ diary Udin

~ doa Ananda

Bu ... aku ingin pulang,
membasuh kakimu berkali lagi,
dan maafkan aku yg tak pernah bisa dewasa,
aku si kecil yg rapuh yg selalu butuh doamu,.
Seharusnya kubayar lelah ibu membesarkanku,
dengan membalas membahagiakanmu,
dimasa tuamu

Bapak ...
Tenanglah di Surga Pak,
aku bangga miliki ayah sepertimu,
yg tak henti menjagaku sampai ujung hidupmu,.
Dan aku malu belum jadi laki-laki,
di umurku yg tua ini,.

Pak ... Bu ... Doakan aku,
dan jangan sedih bila melihat aku terluka,
sudah cukup kalian mendidikku,
aku saja yg tak tau diri,
malas mendengar segala nasehat,
hingga aku hancur, terkapar dalam bejat,.
Ampuni aku pa ... bu ...
Dan Allah pasti akan memaafkanku,.

Pa ... bu ...
Jangan sedih bila aku masih berairmata,.
Dan kini aku terkapar tak berdaya,.
Tiada rumah pulang ku lagi,.
Tapi tak menyesal kujalani semua ini,
cinta berkali menyesatkanku,
Dan kini aku sendiri bertanggung jawab,.
Sendiri ... Ditinggalkan ...

Ya Rabbi ...
Jangan salahkan bapak ibuku bila ku berdosa,
bahagiakanlah lahir batin mereka,
Sayangilah mereka,.
Dan kelak tempatkanlah dalam Surga

Ya Allah ...
Muliakanlah Ibu Bapakku,.
Jangan salahkan mereka atas kebodohanku,
mereka selalu sabar mendidikku,
aku saja yg hitam,. Beku hati,.
Sesat jalanku hingga begini,

Ya Rahim ...
Sayangilah Ibu Bapakku,
ampunilah dosa kami semua,.
Hingga kelak kami bersama lagi dalam Surga

amin

~ Agung Saripudin

>> takkan tertawa 200612

Aku tau kau sedih,
tapi kuatlah, bukankah aku tlah disini,
kisah masih berat untuk kita,
maka iklaslah agar mudah
maka tegaslah agar murah
bukankah musuh satu sudah kalah,
dan aku pantang bila mengalah

kau bertanya tentang bebanku,
kubilang tak apa,. Aku sanggup,.
Lalu kulihat bebanmu,
Begitu malunya aku,.
Kenapa bukan aku yg membawa,
sementara ikrarku menjagamu,.

Kekasihku,.
Kurasa nafas tutup disini,
dan aku masih kejat sebisanya,
aku tak ingin sekarat,
tak sanggup pergi, melihat perih dimatamu,.
Tingkah mereka memang sialan,
dan kita Jangan kalah,
kan kutunjukan apa itu ketinggian

Kekasihku...
Aku belum mau menyerah,.
Tak lihatkah aku masih tersenyum,.
Ku tau kau benci bila aku dilukai,...
Tak apa ...
Tengah kubingkai nama-namanya,
dan mereka takkan lg tertawa

~ Agung Saripudin

~ Untuk Kalian

Bila lahirku hanya si penghayal yg bernyanyi,
maka kutuliskan apa yg tak bisa dunia baca,.
Aku seni yg kotori laju hari-hari,.
Dan nyataku masih timpang,
dan katanya ...
Tak kupunya masa depan ...

kawan ...
Aku ingin bercerita,.
Kisah hidup yg sesungguhnya tak beda,
kisah mimpi pagi tanpa senja,
kisah sekaratnya nalar karena tuntut dunia,
dan aku masih saja bodoh,.
Ceroboh,.. Serampangan ...
Layaknya bayi yg belajar berjalan,.
Lalu dengan apa,
kan kuisi detik ini
agar kunikmati perjalanan,

Kawan ... Dukaku tak ingin dibayar,.
Dan harus berapa harganya,
bila kujual perasaanku,.
Maka kuminta cukup like darimu,.
Lalu kita sama berdoa,
dan kenanglah lagi tiap puisi,
sejak dari awal kutulis disini,
Agar sedikit saja,.
Aku merasa berarti,.

Dan katakan padaku,.
Orang sepertiku,.
Berhak juga ada,.

Terima kasih kawan
semoga kelak bisa kutuliskan,
kisah indah lagi,.
Bukan hanya puisi galau hari-hari,
dari aku ...
Yang kini tengah lelah,
bahkan tuk bernyanyi

~ Agung Saripudin

~ Yang Ringan saja

Kupercaya takkan sia-sia,.
Segala kisah yg terlewati,.
Seperti kalimat yg sengaja kuringankan,.
Cukup bahasa sederhana agar dimengerti,.
Biar bukan lantun puisi

hari-hari yang begitu rumit,.
Maka coba dengan indah kukisahkan,.
Siapa yg suka, bila hidup ini sulit,
maka kumenulis dan bernyanyi,
agar bergegas nafas terlewat,
dan tak sia detik kuisi,
setidaknya aku masih bermimpi

kucari majas paling ringan,.
Hingga kutemui titik paling sederhana lagi,
Untuk hidup ... untuk cinta ...
Sebab bahagiakupun sederhana,
cukup kau ada,.
Buatkan aku secangkir kopi,
hingga ku tak lelah,
diperjalanan jauh ini


Agung Saripudin

>> Rindu Ramadhan 220612

Rasanya seperti lama,.
Ingin segera kumasuki mulia Ramadhan,
saat kunikmati hari-hari tenang,.
Dan indah rasanya,
berjuang jadi pemenang,.

Ya Rabbi ...
Panjangkanlah umurku,.
Hingga kutemui Ramadhan lagi,
Malu rasanya setiap pagi hanya terpikir dunia,
kurindu sahur ...
Dan berniat puasa untukMU,
agar kami suci lagi
Dan tak malu pulang pada Mu

hari seperti lama,
kutunggu Ramadhan tiba,
hari kan ku isi tuk bangun Surgaku nanti ,.
Panjangkan umurku ya Rabbi,.
Aku Rindu ...
temui Ramadhan lagi

amin

~ diary Udin

>> Pantaskah 220612

Berikan padaku sesuatu,
yg mengalir bening dalam hati,
tenangkan galaunya perasaan,
yang masih bermuara dalam sepi,
padahal ini dikota berbeda,
tapi rasanya masih sama,
lalu kemana mesti kucari lagi,

Wajah kekasih ...
Detik ini kunanti,
maka senjapun akan terasa lama,
tutuplah kesepian ini lagi,
kurindu kata cinta,.
Yang diucap tulus,.
Hingga kurasa hangat dalam dada

Wajah kekasih ...
Kau ada dimana,.
Adakah untukku senja cinta,.
Dan aku pantaskah ...
Adakah didadaku yg bersandar,
dan aku pantaskah ?
Rasanya letih mengemis dicintai,.
Dan siapa yg ingin miliki hati ini,
aku untukmu,. Pantaskah ?

Tiada ilmu kelak kau kusuapi,
tiada mahar, kau ingin kuhalalkan,
tiada wali kupinang kau,.
Rendah rasanya diri ini,
aku merasa tak berharga,.

Ya Rahim ...
Kuatkan aku

~ diary Udin

Sabtu, 02 Juni 2012

~ Tengah apa ~


Entah perasaan apa ini
si pesakitan perlahan kembali di hitamnya
terseret palang-palang nyata
kemudian diinjak dan ditikam
bukan lagi sajak cemburui dunia
bukan lagi majas rindu asa
hanya secarik jiwa yang tergantung
dicatatan hari yang belum juga habis
tapi banyak yang kosong terlewati

Entah perasaan apa ini
deras hujan guyur indah lamunan
sementara bibir terik menyeringai
dan aku entah terdampar dimana
labuhan hati yang tak kunjung kutemui
dan yang menyakitkan
kenang akan sisanya

Entah perasaan apa ini
sesal kutanggalkan nyata cinta
namun bayang cinta masih tak habis aku kejar
adakah rumah pulangku disini?
dan aku kini sedang apa
aku dimana ... aku dimana ...
tengah apa, aku disini ?

~ Agung Saripudin

>> Tulus 280512


Apa yg mesti kusedihkan,
sebab tak kumiliki apapun untuk kurasa kehilangan,
airmatapun beku didadaku,
dan aku ini laki-laki,.
Yang tak sesali segala pilihan,.

Masih panjang jalan didepanku,
dan aku tau,.
Kelak ada cinta yg duduk manis menungguku,
walau hati ini rasanya lelah selalu terusir,
dan kadang ingin kutanyakan,
apakah kesabaran selalu saja menyakitkan,
dan tak kutau dimana batasnya,.

Ya Rabbi...
Baru kali ini kulewati hujan,
berlari menantang arahnya,
hingga mataku tak bisa bulat aku buka,.
Namun mata hati dalam hati,
lebih perih lagi,. Bukan karena cinta,.
Tapi karena merasa sendiri,

Ya Rahim,. Jagalah aku dalam kesepian ini,.
Aku tak takut kekurangan,
karena Engkaulah yg mencukupkan aku,
aku tak takut tersesat,.
Karena Engkau pasti tunjukan jalan padaku,
aku tak takut sendiri,
karena Engkau tak mungkin meninggalkan aku,.
Aku tak takut kepedihan,
karena Engkau selalu menatapku,..

aku tahu,.

Apa yang harus kusedihkan,.
Bila Allah membuka mata NYA,.
Maka semua aman adanya,
dan aku bisa tidur dengan tenang,.

Ya Rabbi,..Kau menatapku,.
dan bisa kurasa senyum Mu,.
Usap aku dengan ke Rahim an Mu,.
dan hanya dengan mengingat Mu,
hati menjadi tenang

terima kasih ya Rabbi,.
kurasa cinta Mu,
tertulus memelukku,.

~ diary Udin

~ Sinopsis


Sudah lama rasanya,
tak kurasa lepas senyumku tersungging,
entah apa isi dalam dada,
entah mungkin juga kosong isi pikir dikepala,
kisah hidupku hanya sinopsis,.
Selanjutnya,. Cukup bicara
kita saksikan bersama,

cinta ...
Apa ada yg tau apa itu?
dewasa ...
Apa ada yg tau apa itu,.
Bahagia,..
Apa itu ??
Maniskah ... Indahkah ...
Aku ingin,. Aku ingin rasanya,.

Tolong temani aku,..
Rasanya lelah,. Kucari rumah pulangku,
dan benarkah aku ada,
hanya untuk puisi?
Sakit ... Sakit sekali,.

Haii penyair,..
Beri aku catatan terindah,
biar aku tenang,
hai sang alim,.
Tuliskan disini ilmu mu,
biar aku mengerti ini,
hai bangsat.. Kita sama bejat,.
Janganlah munafik...
Akupun sering kotori hari,
Hai imam,..
Tulis bijakmu biar aku gugu,.
Dan baikan aku,
maka tenanglah hati,
hai cinta,..
Apa ada untuk aku,.

Hai Ibu,.
aku rindu,. Kecup kening dan kakimu,
dan maafkan aku anakmu,
selalu buatmu malu,.

~ Agung Saripudin

>> jagalah aku ya Allah 290512

Tuhan ...
Ampunku pada Mu,
selalu ucapkan keluhku,.
Namun tiada tempat ku menangis,
kecuali di ke Maha an Mu
Tiada tempatku mengadu,
kecuali Engkau, yg selalu mendengarku

Tuhan ...
Tenangkanlah hatiku,.
Tanah yg kupijak ini milik Mu,
maka izinkanlah tanah ini,.
jadi tempat ku berdiri,.
Langkah aku pulang,
tempat aku menjemput rejeki hati,. Cinta,. dan Materi

Tuhan,. rangkaikanlah hidupku lagi,.
kupinta tenang hatiku,
agar kubahagia,.
Dan aku tak punya apa2,.
hanya sebesar2nya iman ini pada Mu,.
Sujudku ini padaMU, .

aku tak bisa Ya Rabbi,
kecuali Engkau membisakan aku,
aku tak tau ya Rahim,
kecuali Engkau beri ilmu padaku,
aku lemah ya Rahman,
kecuali Engkau kuatkan aku,.

Ya Allah,. Jagalah aku, hidupku, dan hatiku,
aku berlindung padaMU dari pekatnya keragu2an,
hitamnya kehampaan,
dinginnya rasa takut,.
dan perihnya perasaan sendiri dan ditinggalkan

ya Allah ... jagalah aku

amin

~ diary Udin

‎~ Surat buat Mamak

Mak..
kutau mamak tengah berdoa,.
Berharap ananda kecil ini,.
Lekas mendewasa,.
Umur ananda telah sepertiga,
tapi masih buat Mamak malu,
ampun Mak,.
Mamak jangan sedih
ananda belum buat Mamak bangga,

Mak...
Perasaan apa ini mak,
apa ananda boleh menangis,
seperti kecil,. Terus mamak marah,
pening karena nakalku,
ananda capek mak,
ingin rasanya basuh kaki mamak lagi,
biar mamak tau,.
Ananda sayang Mamak,

mak,.
Didada ini ada apa mak,
ananda ingin bercerita,
tapi takut mamak sedih,.
Hari tak lirih,. Tapi hati perih,
ananda makan banyak disini,
tapi batin kelaparan,.
Serasa ditinggalkan

Mak ...
Benarkah rumah itu ada,
tentang surga, yg menunggu hati penuh cinta,
di sini Mak ... Disini ...

Mak ...
Maaf meninggalkanmu saat kau perlu,
namun bila ananda pulang,
Mamak tambah malu,.
Cukup doamu Mak,. Cukup Maafmu,.
dan Allah pasti bahagiakan ananda,.

Mak,.
ananda cape,.
Ananda ingin lekas usai,
ananda ingin mamak pikir santai,.

Mak..
Perasaan apa ini,.
Sakit ... Sakit sekali,.
Kecup poto ananda mak,.
Biar ananda bisa tidur nyenyak,.

~ Agung Saripudin

~ Bergeser


Tampak lagi binar kesunyian dimalamku,
dan entah apa yg terpikir,.
Yang kuraba,.
Hanya bayang manis yg mestinya kini aku manja,.

Letak kedewasaan tak pernah kumengerti,
Sisi kemapanan belum pula sedikit kudaki,.
Mungkin wajar bila kini sendiri disunyiku,
sebab para cinta takut,.
Tak mampu kuhidupi

Hening ...
Sampai kapan kau bergeser,
hingga nanti bayiku,.
Terbaring disampingku dengan ibunya,.
Kukecup lembut keningnya,
dan pagi nanti,.
Aku bersemangat,.
Mencari sesuap hari,.
Agar kalian puas bahagia,.

Hening ...
Kapan kau bergeser,
dan kesendirianku berakhir,.
Ada langkah yg kutuju,
dan rumah kecil,.
Istana aku pulang

~ Agung Saripudin

Jumat, 18 Mei 2012

~ Sakit Sekali

rasanya dada ini sakit sekali
hanya itu yang aku rasakan
syair tak mengalir indah
seperti biasanya, nada hanya mengecewa
bukan karena cinta,
karena aku

rasanya dada ini sakit sekali
kesepian yang makin mengalir dalam nadi
dan apalagi yang aku bisa
aku ... tak punya apa-apa lagi
sekedar untuk di percaya

rasanya dada ini sakit sekali
hanya itu ... hanya itu ...
itu yang kurasa

~ Agung Saripudin

~ Alasan

perjalanan sejauh ini
dan kadang lelah, menunggu jawabnya
mencari apa alasannya

tak ada rahasia dalam hatiku
sebagaimana warna mentari
yang ikhlas menyinari karena memang itu takdirnya
terbit dan benam sendiri
dan aku,.. juga sendiri

sedih harus apa
menangis harus apa,
bahagia harus apa,
tersenyum harus apa

kadang aku takut,
entah apa,
tak tahu harus apa
tentang alasan, tentang jawaban

~ Agung Saripudin

>> Arahkan aku 180512

Aku malu mengeluh padamu Tuhan
namun tak ada lagi tempat aku mengadu
selain pada diri Mu
akan perihnya dada ini
akan rumitnya pikir ini
akan kelabunya hidupku
hingga kutak tahu mesti kubawa kemana
Tubuh yang Kau titipkan ini
yang makin lama kian merapuh

Tuhan ... hidup ini hanya sebentar
rasanya sakit selalu gagal kujajakan tema
selalu tergenang hari dalam tangis gersang tak berair
dan benarkah kisah yang coba kurangkaikan indah
selalu jatuh ke tempat yang salah

Tuhan ... aku tahu Kau melihatku
ampuni dada ini yang tak tahan bergetar
ampuni mata ini, yang coba tahan yang dikandungnya
ampuni raga ini yang belum belajar rela disengat mentari
dan aku tak tahu harus kemana lagi

Peluk aku Tuhan ...
Peluk aku ...
yang rasa terusir dari Rumah pulangku
usap rambutku Tuhan
biarkan pipiku bersandar
di Maha Besarnya dada Mu
dan arahkan aku pulang

~ diary Udin

Minggu, 13 Mei 2012

Dia didepanku 140512

langit baru, udara baru, hari baru, semuanya baru disini
jutaan rinduku telah menghilang,
hanya perasaanku yang tak berbeda
namun disini dekat wajah kekasihku
dan itulah alasan aku bahagia

biarpun bidukku masih hening
namun kupercaya pasti ada alasan kenapa aku mesti kemari
begitu hebatnya rencana Tuhan menuntunku
apa yang mesti kutakuti,
sementara Tuhan menyediakan semua yang kubutuh
dan aku, hanya tinggal menjemputnya,

suara sumbang ditelingaku perlahan hilang
degup jantung yang biasa keras lagi sakit
kini seperti memanjaku,
dulu gemetar karena kesepianku
tapi kini ku gemetar, sebab ku tak tahan
ingin ku kecup kening kekasihku
dan ia di depanku

~ diary Udin

tak salah

ahh, kadang tak tahu harus menulis apa, jujur rasanya bingung tak tahu disini harus ngapain
tapi saya harus bagaimana, bila saya tetap diam, tak ada bedanya jadi patung, tak bisa merubah apapun
inilah tulisan berantakan, seperti berantakannya pikiran saya, terserah mau jadi apa nanti, tapi yang jelas, yang saya tahu saya harus berjuang, melawean kehidupan yang menyedihkan ini
saya percaya, saya pasti bisa, dan terima kasih pada semua orang yang udah percaya pada saya, biarpun sedikit orang yang percaya pada saya, tapi itu sungguh berharga, dan saya harus bertanggung jawab pada mereka, akan saya buktikan pada dunia, kalau mereka tak salah ...  mereka tak salah percaya pada saya

ngacaprak iyeumah bae ah teu nyambung oge .... 


>> Sempat lupa 080512

Pagi ... sampaikan pada Matahari,
aku tak akan pernah melarikan diri lagi,
biar kuberdiri dalam penatnya,.
Takkan kumenutup hari,
Apalagi hanya terduduk meratapi,.
Bukankah bahagia itu sudah dibagikan,
tinggal kujemput dan kupertahankan

Pagi ... Katakan pada Matahari,
aku takkan pernah bersembunyi,
aku memang tak bisa apa-apa,
namun raga dan hatiku masihlah kuat,
setidaknya untuk percaya,.
Detik bergulir hanya sekali dan takkan pernah mundur kedetik sama,
maka biar kujuangkan,
dengan segenap yg kupunya,.

Aku memang banyak tak mengerti,.
Namun semoga aku sadar,
burungpun takkan pernah bisa terbang,
bila tak tau cara gunakan sayapnya,.
Begitu juga aku,.

Dan semoga aku sadar,.
Kutak ingin Jadi ikan yg tenggelam,
sebab lupa bagaimana caranya berenang,.
Itu bukan aku

Pagi ... Katakan pada matahari,
aku tak lagi kan sembunyi,.
Memang kemarin aku sempat lupa,
cara hidup jadi manusia,.

~ diary Udin

>> harus dinikmati 090512

Kita semua tak tau hari esok, mungkin karena itu semua orang berlomba mendapatkannya,. Kita semua tak tau masa depan, mungkin karena itu ada teman, saudara, sahabat, agar semua saling membantu, saling menemani, saling mengingatkan, bukankah semua orang takut sendirian,
dulu saya berpikir kalo yang terpenting adalah hasil akhir, yang terpenting adalah kebanggaan atas keberhasilan. Tapi rupanya bukan itu, yg nikmat itu adalah saat bersama, saat berjuang, saat berkeringat, saat menikmati belajar, tak peduli apapun hasilnya, yg terpenting melakukan semua yg terbaik,
Rupanya saya tak mengerti apa-apa, Semua yg bertemu akan berpisah, semua yang berawal akan berakhir,. Dan pernahkah berpikir, bila semua yg disamping kita kelak akan diambil, biarpun ditakuti tapi pasti terjadi, jadi lakukanlah yang terbaik untuk membahagiakan, untuk membuat kenangan yang selamanya tersimpan dalam dada, walaupun kita sudah tak ada,
Begitu singkatnya masa kecil, begitu cepatnya masa remaja, apalagi saat tua, mungkin detik seperti berlari,. Dan musuh sesungguhnya dalam hidup ini adalah kita sendiri, yang selalu takut, selalu ragu, selalu mengeluh,. Hingga akhirnya semua sia terlewat,.. Semua orang berhak bahagia, semua orang berhak memiliki mimpi indah,. Maka nikmatilah hari ini, jangan takut lagi, belajarlah, bekerjalah, berusahalah,. Nikmatilah saat-saat bersama, saat miliki teman2, saat punya kekasih, saat dikelas, saat pusing ditempat kerja, saat melihat istri cemberut, saat melihat anak menangis,. Sebab nanti semua tiba-tiba tak ada,. Tapi,. Kelak kita akan tau kita jadi apa, kelak kita tau kita siapa,. Semuanya,. Pasti akan pulang,. Maka jadikanlah setiap hari sebaik-baiknya pelajaran dan kenangan terindah, hari ini,. Kan tersimpan dalam hati,. Didunia kita bisa belajar apa saja, matematika, sejarah, bahasa, usaha, Cinta, persahabatan, musuh, kesulitan,. Semua itu pelajaran,.Kelak kita tak akan belajar lagi,

~ diary Udin

~ Sadari tentang aku ~

Tak mengapa bila ini sakit,
Sebab aku lebih sering melukaimu,
biarkanmu lelah tiada tempatmu mengadu,
biarkanmu menangis tanpa dada ini bersandar,
bening airmata kau seka sendiri,
dan aku disini diam, hanya bermimpi,

biarlah bila ini sakit,.
Dan salahmu, karena gagalku menjagamu,.
Yang hanya suguhkanmu impian cinta,.
Tapi nyatanya kau tercampakan,
dalam penantianmu yg menyiksa,.

Kekasih,.
Bila cinta itu adalah pertanyaan,
maka takkan pernah ada jawabannya,
yang kubisa hanya sekedar memintamu sadari perasaanku,.
Cukup,. Ku ingin kau tau aku mencintaimu

Kekasih,. Kau berhak bahagia,
ku salutkan hati bila ada dia yg bahagiakanmu,.
Namun jangan kau kira aku pendiam,.
Bila ada yg sakitimu,.
Maka akulah perhitungan,.
Yan pasti disesali. Dia yg menyakiti,

akulah pecinta,
akulah penyabar,
akulah penenang,
akulah pedang hukuman,
dan akulah,.
Seburuk2 nya perhitungan,

~ Agung Saripudin

>> Cinta Tidurlah 090512

Katakan padaku,
dibaris mana mesti kutuliskan cinta,
dengan kalimat indah penyambungnya,.
Kiranya dihatiku yg berbunyi hanya lirih,
nada-nada perih yg masih saja terdengar ditelinga

Katakan padaku,.
Masih ada cinta yg mencintaiku,
masih ada rindu yang merinduiku,
hingga tak sia warna perasaan,
bukan hampa yg menimpa nyeri,
menyiksaku sebegini

Ku tunggu deras hujan,
setidaknya melega retak kering dalam dada,.
bukan hanya gerimis yg lama habis,
cerminkan wajah rindunya,
yg tampak di genangan
samarkan wajahnya,
yg tampak di kenangan,

Hahh,.
Cinta,. Tidurlah,
aku lelah

~ diary Udin

Sabtu, 12 Mei 2012

~ Akar di dada ~

Bila para penyair kisahkan bunga,
namun dipikirku hanya akar dan ranting,
yang terlupakan..
Yang disisih tiada kan dikenang

namun bisakah ada bunga,
tanpa akar dalam tanah,
terkubur dilumpur,
menyelip dibebatuan,
hidupi bunga diatasnya,
mencari air penyejuk,.
Uraikan pupuk,.
Hingga bunga tampak indah

didadaku hanya ranting,.
Kering didada, hingga tak tertatap bunga,
akar kering berharap dihujani,
hingga kelak nanti,.
Tumbuhkan bunga lagi

~ Agung Saripudin

~ Refresh Republik Uyeeh

" ASTAGFIRULLAH !!! ... " tiba2 si udin kebangun kaget di ruang TV ketiduran, ngagetin emak yg lagi asik Nonton

"Allahu Akbar,. Kenape lu din, ngagetin aje " kate emak spontan

"udin mimpi serem mak "

" mimpi ape lu? Makenye mo magrib jgn molor aje lu,. Emang mimpi ape lu "

" mimpi ketemu macan mak, trus udin berdoa biar macannya jadi sholeh " jawab udin

" ya bagus dong,trus gimana, kaga ngerti emak, sholeh gimane " kate emak heran

" gini mak, udin kan masuk utan neh,. Gedeee banget, gelap, Udin takut, nah, udin ngeraba2,. Ehh, udin malah keperosok,. Kaki udin kejepit, udin ga bisa lari "

" terus " potong emak penasaran

" udeh gitu ade macan ma,. Sereeem banget,. Hii,. Pokonye serem,. Matenye merah,. Terus Udin berdoa, sambil gagap ketakukan, udin gini doanye, " ya Allah,. Jadiin macan ini macan sholeh, udin takut ya Allah " kate udin

" udeh gitu gimane, " kate emak makin penasaran

" udeh gitu, macannye langsung diem mak, terus duduk disamping udin, ngejilat aja kaga,. Udin seneng kali, tu macan cuma diem aja, kaga ngapa2in udin "

" ya bagus mimpinye, kenape lu kaget, kayak mimpi ketemu setan " tanye emak heran

" iya mak,. Udin kira gitu, doa udin dijawab macannya sholeh, lama macan itu diem, sampe akhirnya hutan gelap, terus kedenger adzan magrib, tiba2 macannye bisa ngomong "

" oh macannye ngomong, jadi nyuruh lu shalat " tanya emak

" bukan mak " jawab udin

" terus ngomong ape macannye? "

" rupanya bener tu macan sholeh, kate macannye gini " Alhamdulillah ya Allah puasanye tamat,. Terimak kasih ya Allah, atas rejeki yg tidak disangka ini, ga perlu cape ngeburu dulu,." terus macan itu deketin udin, sambil baca doa sebelum makan,.. AAAAAAAAAAaaa... untung cuma mimpi,. Huhh "

" hahahaa,. Din,. Din, ade2 aje lu, hmmm, " kate emak terus senyum

hmm, gitu aje ya warge, met magrib buat semuanye,. Mohon maaf kalo ada salah2 kate,.
Jiahahaha.. Ketawe dulu donk

Wassalam

~ Ketua Rt Republik Uyeeh

Rabu, 09 Mei 2012

>> Lelah ya Rabbi 070512


Kadang lelah ...
Namun aku harus apa lagi,
suara hati yg tak henti mencaciku,
awan hitam dikening,
harus gegas kusibakkan,

Kadang aku lelah,.
Namun harus apa lagi,
dulu aku lembut hingga dunia kasar padaku,
bahkan berpijak ditanahpun masih gontai,
Susah berdiri,.
Seperti tak berkaki,

Tuhan,..
Dalam palung hati ini bertanya,
apakah bila ini penyucian kotorku,
maka habis umurku,.
Bila kuhitung dosa-dosa,.
Maka Ampunilah ya Rabbi,..
agar tenang hati ini,.
Tak banyak,..
Ingin wajar kujalani hari-hari

Tuhan,. Kau selalu menatapku,.
maka malu ku menunduk,.
Sungguh hitamnya dunia yg kujalani,.
Maka putihkanlah lagi,.

Sampaikan maafku pada tiap hati yg kusakiti,
sebab aku takut tak tersampaikan,.
dan Kau tak memaafkanku
Ampunilah nalar ini yg selalu saja lancang berpikir,
ampuni lidah ini,. Yang penuh caci, kotor, dan menyakiti,
ampuni tangan ini yg tiada aturan memegang dan mencari,
ampuni kaki ini, sembarang menendang, berlari,. Arahkan ku ke jalan sia-sia

Tuhan ... aku lelah,.
aku rindu dijalan Mu,
wajarkanlah hidupku,.
Ingin kunikmati hari-hari,.
Hingga dengan senyum,.
Kala aku pulang,.
Gemetar kala kasih Mu mengusapku,.
Layaknya seorang hamba tak bisa bicara,.
Bergetar segenap tubuh,
kala ditatap baginda Raja,.
Apalagi berjumpa dengan Mu,.
Aku takut ... aku takut ...

Ya Rahim ... aku lelah,. aku tak bisa,.
Ya Rahman ... aku milikMU,.
entah apa lagi yg harus kuucapkan,.
Yang ku tau,..
Aku butuh Engkau ya Rabbi ...
Sedetikpun,. aku tak ingin jauh dari Mu
dan usaplah aku lagi,.
izinkan aku tenang,.
amin

~ diary Udin

>> Sempat lupa 080512


Pagi ... sampaikan pada Matahari,
aku tak akan pernah melarikan diri lagi,
biar kuberdiri dalam penatnya,.
Takkan kumenutup hari,
Apalagi hanya terduduk meratapi,.
Bukankah bahagia itu sudah dibagikan,
tinggal kujemput dan kupertahankan

Pagi ... Katakan pada Matahari,
aku takkan pernah bersembunyi,
aku memang tak bisa apa-apa,
namun raga dan hatiku masihlah kuat,
setidaknya untuk percaya,.
Detik bergulir hanya sekali dan takkan pernah mundur kedetik sama,
maka biar kujuangkan,
dengan segenap yg kupunya,.

Aku memang banyak tak mengerti,.
Namun semoga aku sadar,
burungpun takkan pernah bisa terbang,
bila tak tau cara gunakan sayapnya,.
Begitu juga aku,.

Dan semoga aku sadar,.
Kutak ingin Jadi ikan yg tenggelam,
sebab lupa bagaimana caranya berenang,.
Itu bukan aku

Pagi ... Katakan pada matahari,
aku tak lagi kan sembunyi,.
Memang kemarin aku sempat lupa,
cara hidup jadi manusia,.

~ diary Udin

>> harus dinikmati 090512


Kita semua tak tau hari esok, mungkin karena itu semua orang berlomba mendapatkannya,. Kita semua tak tau masa depan, mungkin karena itu ada teman, saudara, sahabat, agar semua saling membantu, saling menemani, saling mengingatkan, bukankah semua orang takut sendirian,
dulu saya berpikir kalo yang terpenting adalah hasil akhir, yang terpenting adalah kebanggaan atas keberhasilan. Tapi rupanya bukan itu, yg nikmat itu adalah saat bersama, saat berjuang, saat berkeringat, saat menikmati belajar, tak peduli apapun hasilnya, yg terpenting melakukan semua yg terbaik,
Rupanya saya tak mengerti apa-apa, Semua yg bertemu akan berpisah, semua yang berawal akan berakhir,. Dan pernahkah berpikir, bila semua yg disamping kita kelak akan diambil, biarpun ditakuti tapi pasti terjadi, jadi lakukanlah yang terbaik untuk membahagiakan, untuk membuat kenangan yang selamanya tersimpan dalam dada, walaupun kita sudah tak ada,
Begitu singkatnya masa kecil, begitu cepatnya masa remaja, apalagi saat tua, mungkin detik seperti berlari,. Dan musuh sesungguhnya dalam hidup ini adalah kita sendiri, yang selalu takut, selalu ragu, selalu mengeluh,. Hingga akhirnya semua sia terlewat,.. Semua orang berhak bahagia, semua orang berhak memiliki mimpi indah,. Maka nikmatilah hari ini, jangan takut lagi, belajarlah, bekerjalah, berusahalah,. Nikmatilah saat-saat bersama, saat miliki teman2, saat punya kekasih, saat dikelas, saat pusing ditempat kerja, saat melihat istri cemberut, saat melihat anak menangis,. Sebab nanti semua tiba-tiba tak ada,. Tapi,. Kelak kita akan tau kita jadi apa, kelak kita tau kita siapa,. Semuanya,. Pasti akan pulang,. Maka jadikanlah setiap hari sebaik-baiknya pelajaran dan kenangan terindah, hari ini,. Kan tersimpan dalam hati,. Didunia kita bisa belajar apa saja, matematika, sejarah, bahasa, usaha, Cinta, persahabatan, musuh, kesulitan,. Semua itu pelajaran,.Kelak kita tak akan belajar lagi,

~ diary Udin

~ Sadari tentang aku ~


Tak mengapa bila ini sakit,
Sebab aku lebih sering melukaimu,
biarkanmu lelah tiada tempatmu mengadu,
biarkanmu menangis tanpa dada ini bersandar,
bening airmata kau seka sendiri,
dan aku disini diam, hanya bermimpi,

biarlah bila ini sakit,.
Dan salahmu, karena gagalku menjagamu,.
Yang hanya suguhkanmu impian cinta,.
Tapi nyatanya kau tercampakan,
dalam penantianmu yg menyiksa,.

Kekasih,.
Bila cinta itu adalah pertanyaan,
maka takkan pernah ada jawabannya,
yang kubisa hanya sekedar memintamu sadari perasaanku,.
Cukup,. Ku ingin kau tau aku mencintaimu

Kekasih,. Kau berhak bahagia,
ku salutkan hati bila ada dia yg bahagiakanmu,.
Namun jangan kau kira aku pendiam,.
Bila ada yg sakitimu,.
Maka akulah perhitungan,.
Yan pasti disesali. Dia yg menyakiti,

akulah pecinta,
akulah penyabar,
akulah penenang,
akulah pedang hukuman,
dan akulah,.
Seburuk2 nya perhitungan,

~ Agung Saripudin

>> Cinta Tidurlah 090512


Katakan padaku,
dibaris mana mesti kutuliskan cinta,
dengan kalimat indah penyambungnya,.
Kiranya dihatiku yg berbunyi hanya lirih,
nada-nada perih yg masih saja terdengar ditelinga

Katakan padaku,.
Masih ada cinta yg mencintaiku,
masih ada rindu yang merinduiku,
hingga tak sia warna perasaan,
bukan hampa yg menimpa nyeri,
menyiksaku sebegini

Ku tunggu deras hujan,
setidaknya melega retak kering dalam dada,.
bukan hanya gerimis yg lama habis,
cerminkan wajah rindunya,
yg tampak di genangan
samarkan wajahnya,
yg tampak di kenangan,

Hahh,.
Cinta,. Tidurlah,
aku lelah

~ diary Udin

Minggu, 06 Mei 2012

~ Kau terlalu memanjaku ~


Bolehkah lagi kupanggil kecil namamu,
atau biar, kubisik dalam hati,
tak sengaja tadi terbayang wajahmu di bayang senja,
dan aku ingin ...
Bermanja lagi...
Terlelap tidur dipangkuanmu,

kuingat damainya kala kau ada,
tanpa bicara, namun banyak suara cinta yg kudapat,
dari tatapmu ... Dari cara kau melihat ...
Dari asam kau marah ...
Dari sayu kau menangis,.
Namun aku tau,
Semuanya tentang cinta,.

Kekasih ...
Rindukah kau padaku,
yg tersisa tinggal curah gerimis,
dimataku yang penuh kegagalan,
dan kau terlalu memanjaku,.
Hingga kini rasanya lemah tak biasa,.
Sendiri,. Tanpa ceritamu,.

Kekasih ... Maafkan aku,
aku Rindu,.
Kau terlalu memanjaku,.
Dan jujur,. Saat sedih sendiri,
tak biasa,.. Bila kau tak ada,
sekedar suara,. Tuk mengecup keningku,.

Kekasih ...
Kau terlalu memanjaku
kutahu kau tak ingin aku menangis,.
Namun sungguh berat,.
Aku Rindu... Maafkan aku,
aku rindu ...

~ Agung Saripudin

Sabtu, 05 Mei 2012

~ Hati Yang Kucari ~


Aku terjaga ...
Namun tengah separuh bermimpi,
ada wajah mendekat,
Banyak suara rindu menghampiri,
Berteriak ingin lekas pagi

Dihati ada wajahmu,
Hingga tiada hilang, biar sekuat hati kupaksakan,
Makin kutekan rasa makin kuat,
Hingga kadang aku takut,
meraba yang tak tersentuh,
Merindu hampir setengah gila,
Mengingatmu begitu jauh,
Dan sungguh, tak kupinta mencintaimu,

Namun tak kupungkiri,
padamu aku jatuh hati,
karena kau indah,.
Karena kaulah hati yg kucari,

~ Agung Saripudin

~ Bila Bukan Bagianku


Aku yang mencintaimu dengan segala kerendahan hati,
Yang kini malu tuk bicara,
Namun dalam persinggahan detik,
Selalu saja ada dirimu,
Kadang tak kugubris namun rindu kian berat,
Dalam lelap baringku, inikah akhir semua rasa,
Namun kala pagi masih saja aku jatuh cinta,
Seperti pagi-pagi yg kemarin

Mungkin diamku lebih baik
Sejenak pergi, lepaskan semua yang tak menentu,
Dalam tiap-tiap pagi tiada yang pasti,
Hanya berharap dan meyakini,
Entah itu kilah, entah itu sumpah,
Dan semoga ada waktu
dimana kan kunikmati, apa yg kuingini,
dan takkan pernah kusesali,
bila memang bukan bagianku,

dan aku percaya,
kelak ada pagi untuk aku menerima,
dan untuk aku bahagia,

" Ya Allah,. Ya Rabbi ,. Ya Rahim,. Ya Ghofur, jadikanlah aku ridho akan Qada dan Qadar ku,. Hingga aku tau bila untukku pastilah untukku, dan bila bukan bagianku maka takkan sedikitpun menimpaku,. amin "

~ Agung Saripudin

~ Naskah Republik


Mereka berseteru,.Lalu kutanyakan apa yg direbutkan,.
Dan tak ada perang yg parah,
kecuali demi keyakinan,.

Mereka bilang,.
Ini harga diri,. Terus kutanya,
apa masih ada harganya?
Dijawab,. Ada makanya saya marah,.
Kubilang,. Teruskan sajalah,.
Bukankah tiap hati punya masing aturan,
sebagaimana beda isi pikiran,

terus mereka balik bertanya,
apa solusinya,. Masing2 kami merasa didzalimi,.
Kubilang, jawablah sendiri,.
Hati kau yg tau,.
Bila beda pendapat,.
Ok lah bisa diatas meja diplomasi,.
Bila beda prinsip,..
Sampai kapan pun takkan ada solusi,.
Kecuali saling Perangi,
.
Mereka bilang,. wah,. Hancur dong,.
Kubilang,. Sudah tanggung hancur,.

Ingin hatimu damai, siaplah berperang,.
Bila tak ada yg mengalah,.
Bukankah dalam sejarah,.
Perang pun penting,.
Hancurkan semuanya,.
Agar membangun lebih mudah lagi,.
Dan janganlah congkak dan berlebihan,
bermusuhan lebih terhormat,
daripada munafik berteman saling tikam,

kadang perang keputusan menyakitkan,
tapi harus dilakukan,.
Bila untuk sesuatu yg lebih baik lagi...

Ah akupun tak tahu,.
Mending ngopi ... Berlari,.
Tidur siang,. Bermimpi ..
Lalu bangun tidur dengan keajaiban,.
Bisakah ...

Insha Allah..

~ banyak pusat dirambutku 270312


Berisik ... aku ingin tidur,.
Ribu pribadi mengganggu kepalaku,
tak bisakah hening,.
Sebentar saja ... Sebentar saja ...

Si bijak berceloteh nasehat,.
Sementara aku masih susah,
Sibodoh mencoba berubah tapi selalu saja salah,.
Si pencinta sungguh menikmati tersakiti,
si bejad ingin jadi raja,.
Yang terbayang juta orang mati,.
Sungguh nikmat tatap nafas sekarat,.
Si pintar makin sok tau,.
Padahal dirinyapun tak tau,
si tegas pun lupa tegaskan diri,
diprinsipnya yg ketinggalan

Berisik ...
Aku sedang tak bertanya,
kenapa kalian masih berdebat dikepala,.
Adakah satu yg pasti tunjuk pribadiku,.
Lalu kemana si tertawa,.
Sudah lama...
Aku tak jadi dirinya,.

~ diary Udin

>> Mabuk 290412


Betapapun kutuliskan tentang cinta,
Namun warnanya masih saja rahasia,
Seperti pilih banyak pintu ...
Yang dalamnya kau tak tau,
bila belum dimasuki,.

Betapapun kupuisikan cinta,
sampai kapanpun takkan kumengerti,
antara sadar dan mabuk bersyair,
setengah terhuyung,. Susun kalimat terukir,.
Pikir dan hati yg bergelut,.
Ribuan rasa ada tiada tuntasnya,

Karenanya menangis,
Karenanya tertawa,
Karenanya kuat,
Karenanya lemah,
karenanya karena,.
Ya karena... Ahh karena ...

Betapapun isi cinta,
ditulis dijaga dan kantukku,
disetengah hidup dan matiku,
dimimpi dan sadarku,
bahasnya takkan habis tentang cinta,..
Seperti lagu,.. Selalu ada judul baru,.
Padahal isinya sama ...
Masih saja Cinta ...

Betapapun kugagas cinta,.
Huruf apa kuawali untuk majasnya,.
Cinta itu lembut,. Cinta itu kalut,.
Cinta itu kasar, cinta itu liar,.
Cinta itu hening,. Cinta itu hingar,.
Cinta itu sadar,.. Cinta itu tidur ... Tidur ... Tidur ...

~ diary Udin

~ diendapkan Lagi ~


Begitu besar inginku agar kau ada,
hangatkan jiwaku, yang mungkin
terbalut dingin kerinduan ini,

Kekasihku,
gerimis malam ini,
akankah alirkan rinduku kehatimu,
Rasapun merajuk ingin kau peluk,
mata enggan memejam, seperti bicara,
hanya kau yang ingin dilihatnya,
saat pagi nanti terbuka

selalu kuharap dalam asa ku tertinggi,
Cita-citakan agar segera kau disini,
namun hari-hari selalu mengendapkannya lagi

~ Agung Saripudin

~ Esok Lebih Indah


Kukira berat bebanmu putri,
Namun kau tiada akan sendiri,
jauh dari hari namun tidak bagi hati,
Tiada memeluk ...
Namun dalam doa ku menyapa,

Bagi airmatamu ...
Masih cukup dalam dada
untuk tempatmu bermanja,
Terbangkan perihmu kemari,
Biar perlahan kuluruhkan dalam hati,

Sedikit saja ingin kubernyanyi,
tentang pagi yang cerah,
Semoga untukmu,
hari esok kan hadir lebih indah,

Kukira berat bebanmu putri,
kurasa,. Walau kau tak bicara,.
Dalam tiadaku aku takkan meninggalkanmu,
bila kau pikir aku pergi,
namun sesungguhnya aku,
mengembara dihatimu

~ Agung Saripudin

~ Semalam masih ada sabit


Terkadang tak tau apa yg kutulis,
Semalam masih ada sabit tersenyum padaku,
tapi kini dicuri mendung,
akupun lelah mencatat patah,
namun masih ada sisa yakinku,
kelak akan indah,.

Hati hitamku makin beku,
seiring lalang cinta,.
Yang hanya rehat bersandar,
kemudian pergi,. Benci kurangku,.
Pinta sabar perlahan tawar,
dan inilah nyatanya,.
Kinilah keadaannya

Kurindu senyum diwajah,.
Suara-suara indah yg mengajaku berdansa,
tapi nyanyianku ilalang,.
Dan adakah hati,.
Yang cintai rumput liar,.
Yang Tumbuhpun tak ditoleh,.

Hati hitamku kapan diputihkan,
tiap mimpi habis,. Dikikis deras hujan,.
Bukan lagi gerimis yg buat kenang tergenang,.
Namun rinduku,. Tenggelamkan aku,.
Dalam cintaku sendiri,

Semalam masih ada sabit yang tersenyum kepadaku,
tapi kini dicuri mendung,.
Heningku hanya gemuruh,.
Tiada perasaan,. Hambar masa depan,.
Dan rasanya takut,.
Kujalani esok hari,.
Tanpa perasaan

~ Agung Saripudin

‎>> 030512 Tiada

Izinkan aku berpuisi ...
Rasanya jenuh,. Kosong tanpa kalimat,.
Bukankah hari itu hanya cerita,.
Maka harapku kembali diwarnai,.
Dengan ribuan rasa didada,.

Kini tiada sajak rindu,
majas bencipun aku tak tahu,.
Syair caci digerus lemahku,.
Dan detik lurus ...
Sama juga aku mati,.
Jiwa tanpa perasaan

Izinkan aku lagi,.
Puisikan genap nada tentangnya,.
Sebab bila kutunjukkan aku tak bisa,.
Maka biar jari ini tuliskan semuanya,.
Tentang hati ... Tentang cinta ...
Tentang Apa saja,..

Kurindu getar dadaku,
kurindu gelak senyumku,
kurindu getar kakiku,
kurindu panas emosi,.
Saat marah mencaci,.
Hingga naik dikepala,..
Baru aku merasa,..
Jadi Manusia,.

Tak seperti ini ...
Mati rasa ..
Dan apa yg kubaca,.
Bijakkah? Atau cinta

~ diary Udin

‎>> Satu hari bukan puisi 050512


Rupanya masih banyak hal yg tak
ku ketahui di dunia ini. Terlalu
banyak yang kusiakan, dan
kebanyakan hanyalah hal kecil
yang kini jadi masalah besar. Saya
tak pernah tahu hidup itu apa, bahagia itu dari mana, dan
rupanya hanyalah hal-hal
sederhana yang sekarang aku
tak punya, pikiran besarku
meremehkannya... Ahh, saya
bingung,. Tapi apapun itu, yang jelas saya
tak akan pernah menyesal,
Percuma mata berkaca, percuma
bersedih, toh semuanya takkan
pernah bisa kembalikan waktu
yang terlewat,. Yang saya sadari saat ini, saya
gagal jadi seorang pria, saya
gagal jadi anak, saya gagal jadi
saudara, saya gagal jadi sahabat,
saya gagal jadi kekasih, tapi saya
masih berusaha, agar saya tak gagal jadi diri saya sendiri,.
Apapun itu, harus saya nikmati,
pasti ada alasannya, mengapa
langit biru, mengapa malam gelap,
mengapa senja merah, dan
mengapa saya begini,. Walau tahu saya lemah, saya bodoh, tapi
mungkin ada sedikit saja yang
baik dalam diri saya,.
Saya terlalu manja, tak pernah
sulit mendapatkan sesuatu, tak
tau nikmatnya berusaha, selalu melarikan dari segala yang saya
benci, tapi kini itu semua jadi
masalah besar, yang mengikuti
sampai saat ini, dan saya tak mau
melarikan diri lagi,. Waktu ini
sungguh singkat, tahu-tahu saya menua, dewasa, dan tak berguna,
tapi tak ada kata terlambat,
bukan untuk jadi hebat, bukan
untuk jadi orang besar, tapi
belum terlambat untuk nikmati
hari yang tersisa,. Sakit rasanya, menua tanpa
usaha, tanpa kenangan, tanpa
perjuangan,. Tak ada yang saya
rindu, tak ada yang saya suka,
seakan saya hanya jadi boneka,
berkelit dari hari yang kebanyakan manipulasi, hanya
menipu, hanya ikatan-ikatan
palsu,.Hanya karena ketakutan
tentang masa depan, takut
sendirian, dicampakkan, Dan baru
kini saya rasa, bagaimana rasanya memiliki
perasaan,.Bagaimana indahnya
kejujuran, cinta, kebersamaan,
Seperti sesuatu mengetuk
dadaku, tak bisa bicara, dan
terkadang menyakitkan,.Karena aku tak punya itu, saat aku
menginginkannya,
Hidup... Cinta,. Waktu,. Masa
depan, masa lalu,. Perjuangan,
mimpi,. Bahagia,. Nangis,. Itu semua
apa? Saya hanya ingin nikmati sisa hidup yang sedikit ini,.Bukan
berhasilnya yg kucari, bukan
harganya yang buat hati ini
tenang, tapi
Melakukan yang terbaik,. Berlari,
berpikir, belajar, perasaan, perjuangan, kenangan, hari kecil,
remaja, dewasa... Ahh, satu yg
saya sadari, saya tak ingin
melarikan diri lagi,. Dan nikmati
semuanya,. Sampai saya punya
hari yang saya banggakan, walau cuma satu hari,.

~ diary Udin

‎~ Cinta,. Apa ~


Cinta,. Indahkah?
Kalau begitu aku ingin,
sebab bagiku seperti mengecup telaga tenang,
tak kusadari jadi riak gelombang,
basahi muka dan pipiku,
dan tiba perasaan, aku ingin tenggelam,

Cinta, Cantikkah?
Kalau begitu aku mau,
sebab yg kurasa saat kutatap ada yg mengetuk dadaku,
Hingga lama mengencang,.
Makin lama makin kasar,
hingga sesak bernafas,
tak bisa bicara,..
Dan dadaku diketuk makin sakit lagi,

cinta,. Bernilaikah?
Berapa harganya,.
Iya,. Dulu yg kudapat,
saat ku dipuja,.
Dihari muda aku jadi raja,
lalu kini menua,. Tak terbeli lagi,.
Dan tiba aku sendiri,
tinggal mimpi ambil hikmahnya,
dan cinta entah kemana,

cinta, baikkah?
Kalau begitu selamanya kuikuti,
tapi yang kurasa cinta selalu tak sabar,
cinta selalu ketakutan kemudian menjauhiku,.Seakan melihat wajah gagal dikeningku,.
Padahal esok, aku sendiripun tak tahu,
begitu hebatnya cinta,
menatap masa depanku,
hingga cinta bilang aku baik,
kemudian rehat ku dimanja,
cinta menyukaiku,
tapi cinta itu pintar,
hingga tak mau hidup bersamaku..

cinta,.
Selalu takut tak bahagia,
selalu takut tak dewasa,
padahal cinta itu anak kecil,
kulihat cinta,
dari gelak bayi yg berdiri,
dan senyum kecilnya yang mungil

cinta ... Aku bodoh,
aku selalu tak tau apa itu,.

Menyakitkan bila aku ditinggalkan dia yg kucintai,
lebih menyakitkan bila dia yg kucintai tak tau apa yg kurasakan,
tapi yg paling menyakitkan,
bila aku mencintai hanya utk menyadari,
kalau cinta tak mungkin kumiliki,

cinta, . Apakah ??
indah hanya mimpi,
kalau begitu lebih baik aku jadi Putri tidur,
biar selamanya dalam mimpi

~ Agung Saripudin

Sabtu, 28 April 2012

Takkan Pergi Lagi


Malam belum juga larut
Namun rindu telah datang
Sebuah bayang terhinggap
Disisi gelap dan terang dua kota

Berharap bisa bicara di udara
Bisikkan ditelinga,
Merasuk dalam ruang kalbu
Dan sungguh Putri,
Aku rindu …

Ingin segera kusauh lelahmu,
Hingga kau,
Dalam dekap hangatku kembali
Dan aku, takkan pernah pergi lagi

Indah bulan, kini buat aku sedih,
Sebab mataku bisa melihat indahnya
Tapi tak bisa melihatmu
Kekasihku

~ Agung Saripudin

Karena Aku Tak Tahu


Kudengar ada yang berkata;
“ kalian enak, aku tak punya Ibu lagi “
Lalu kubias dalam masa
Kulihat Ibuku tampak lelah disini
Rasanya perih tak bisa membahagiakannya
Dan tak tampak, ia tersenyum pada hatiku

Bahasamu sadarkan perasan
Maka maafkanlah, adanya kami melukai
Namun bila kau buka mata hatimu
Mungkin Tuhan lebih menyayangimu
Ah, sudahlah
Mungkin aku tak sanggup bila sepertimu
Kau hebat, dibesarkan bumi
Dunia yang mungkin tak kami megerti

Kudengar ada yang berkata;
“ tapi hatimu banyak bicara, tentang suramnya hati, tentang hitamnya jiwa “

Iya memang,
Maka maafkanlah, tiap kesuraman perasaan
Mungkin karena itu aku tersiksa resah
Mungkin karena itu aku dihakimi gelisah
Maka izinkanlah kubenahi,
Rumah hati ini
Yang kadang sulit juga kumasuki
Namun percayakah,
Aku juga manusia,
Apa yang kurasa, maka pasti engkau rasa
Bila kita sama manusia

Aku dengar hatiku bicara
Kuatkah kau seperi itu
Sisi hitam putih yang kau panaskan dalam kuali
Perlahan mulai tumpah,
Maka kosongkanlah pikiranmu dulu

Kudengar ada yang bicara
Diamlah sejenak, jangan kau dengar lagi
Bila hanya kau cari arti kehidupan,
Maka kau akan kehabisan hari-hari
Lalu kapan aku hidup,
Kujawab;
Aku tak tahu

~ Agung Saripudin

Aku Banyak Bicara


Detik ini aku resah
Entah yang keberapa kali, dan semuanya tentangmu
Kubagikan langkah namun tak juga habis detik tak tenang
Ku uraikan menit-menit, namun gundahku kian meradang

Aku yang rindu,
Aku yang mestinya datang
Membuaimu dalam dada yang memang milikmu
Sandarkanmu dibahuku, yang memang kepunyaanmu
Seperti juga hati ini

Dimana suaramu kekasihku,
Sungguh itu lebih dari segalanya
Mungkin aku terlalu banyak bicara
Namun bila kau tanya isi hatiku
Tak pernah ada bibir
Yang kan sanggup mengucapkannya
Dan semuanya tentangmu

~ Agung Saripudin

Jumat, 27 April 2012

Manusia 101211


Sekali lagi, aku digelisahkan mimpi-mimpi
Rasanya sulit dalam dilema
Namun aku tahu hidupku akan lebih sulit lagi
Bila aku tak memilih

Biarlah aku hidup dalam remang malam
Biarlah semua anggap aku tak wajar
Aku takkan perduli,
Ini kehidupanku, hanya sekali, harus kunikmati

Tuhan …
Maafkan aku sedang jahat lagi
Sebab aku iri pada dunia
Yang merayu aku dengan manisnya
Tapi tak bisa kujilati
Tenggelamkan aku dalam kubangan dengki
Aku manusia, entah mungkin belum jadi manusia,
Itupun kata manusia kalau aku belum jadi manusia
Lalu aku apa,
Monyet …

Tuhan , maafkan aku
Dan mungkin benar,
Kalau ingin tidur nyenyak harus jadi orang baik
Tuhan,maafkan aku, maafkan hatiku
Bila aku selalu saja jahat,
Tapi aku selalu ingin jadi orang baik

Wahai musuhku, wahai pengumpatku
Lihat aku tengah tersiksa
Dan kau pasti bahagia, tapi tak apa
Takkan pernah meluap air dilautan
Hanya karena lemparan kerikil anak kecil

Dan bila ada yang memusuhiku lagi,
Sungguh aku tak suka berkelahi
Aku berjanji akan memaafkannya
Membawanya ke tempat yang tenang,
Kemudian kuhabisi dia disana

Wahai malam, maklumi aku
Bicara tak sadar, hampir ngawur
Aku hanyalah seorang laki-laki
Yang  juga butuh beristirahat

Cermin Kamarku


Sesaat kuhembuskan nafasku
Dalam rasa perihnya jiwa
Saat batin ini terasa sepi lagi
Dan mulai bosan tuk hidup
Seakan hanya sendiri saja

Kuhanya pandangi dinding kamar yang membisu
Dihiasi cermin yang berdebu,
Sejenak aku bercermin,
Dan kulihat,
Itu aku …

Namun bayangku pun segera sirna
Yang kutatap hanya bayang imajiku
Seakan kutembus lorong waktu
Dan kulihat,
Itu aku,berdua denganmu

Sesaat kusimpulkan senyum
Nikmati senyum wajah kekasihku
Namun perlahan semuanya sirna
Dan nyatanya kulihat, itu aku,
Sendiri, dengan wajah sepi
Itu aku, sendiri,
Semuram hari-hari

~ Agung Saripudin

Untuk Guruku


Pa, Bu, aku ingin menangis
Kini aku tengah terdampar di alam pilihanku
Yang rupanya menyiksa perasaan
Dulu dulu aku pikir aku besar
Dulu kupikir bisa gampang kucaci hari-hari
Seperti ikan sombong yang merasa besar di muara
Namun sungguh kecil,kala aku terdampar di samudra

Pa, Bu, telah gagal ku ukir senyum di bibirmu
Bahkan membeli senyum untuk diriku sendiri aku tak bisa
Dosa malasku kubayar saat ini,
Perihnya hari-hari, sakitnya detik untukku
Karena tak bisa kurangkai ilmu mu
Tuk jinakkan liar hari-hari

Pa, Bu, andai aku bisa, aku ingin belajar lagi
Marahi aku Pa, cubit aku Bu,
Tampar aku … tampar malasku dulu,
Tampar bodohku dulu, agar aku tak begini

Pa, Bu, ada sedikit sisa ilmu darimu
Tiada guna menyesal, sebab kalian pasti sakit
Bila melihat kini kumenangis
Biar yang sedikit ini kujadikan pijakkan
Agar sedikit saja aku berguna

Semoga sedikit bisa kujual ilmu darimu
Agar bisa kujinakkan hari-hari
Dan tak sia aku berdiri

Pa, Bu, aku rindu jadi muridmu lagi
Ini bahasamu Pa;
“ hidup harus kerja keras, jangan hidup kalau cuma jadi pemalas “
Rupanya bapak benar

Pa, Bu, aku rindu jadi muridmu

~ Agung Saripudin

Tentang Aku


Andai bisa kukisahkan ceritaku
Galaunya hati, kala aku tengah bernyanyi
Untuk dunia kusenandungkan lagu-lagu
Namun adakah yang tahu perasaanku
Gibasan resah, luka dan tersiksa

Seandainya bisa aku hanya ingin biasa
Aku jalani hari tak perlu kukiaskan kebesaran
Rincik batin tersiksa ribuan tanya hati
Ingin kujawab, tapi dunia tak pernah mau mengerti

Pena-penaku menari indahkan luka dan cinta
Untuk apa ini … bila tak terjawab duka kekasihku
Dan aku hanya bisa bernyanyi kisahkan tentangnya
Ingin aku berdiri, sekedar suapkan pinta dan cintanya
Namun aku, masih saja jadi aku

~ Agung Saripudin

Hujan


Wahai hujan,
Sembunyikanlah airmataku
Biar terlihat kuat kuberlari,
Perih hati jangan sampai dia tahu
sebab aku lebih takut jika tak berbuat apa-apa
Dan tak ada yang lebih menyakitkan,
Selain melihat wajah-wajah kecewa
Dari tiap tatap mata

Wahai hujan,
Sembunyikanlah airmataku
Basahi pipiku dengan rintikmu
Jangan sampai tampak padanya
Aku begitu lelah terluka

~ Agung Saripudin

Doa Sebelum Senja


Hampir senja,
Kisah mentari yang tak lama lagi habis
Begitu juga terang yang tak lama lagi sirna
Berkumpul dilorong detik
Lalu masuk dalam gelap, disudut sunyi

Tak kupungkiri aku sedih
Selintas duka yang mengalir
Diantara senyuman yang masih saja hampa
Hari belum gelap namun dada telah sesak
Biarlah, semoga saja lelah
Dan malam nanti aku kan tertidur

Disini mimpiku ada dan kupercaya
Satu-satunya mutiara yang kupunya
Takkan terurai sepi,
Takan terusik sunyi,
Dan bukankah keajaiban pasti kan ada
Hanya untuk yang berdoa dan percaya

Dan kuberdoa kelak ada senja bersamamu
Dan kupercaya kelak ada senja bersamamu

~ Agung Saripudin

Aku Matahari


Kau bertanya “ jika aku jadi bunga kau jadi apa? ”
Kujawab “ jadi matahari  ”

Kau bertanya “ jika aku jadi bulan yang tak bisa bersatu denganmu? ”
Kujawab “ aku masih matahari “

Kau bertanya “ bila aku jadi malam yang tak mungkin di isi matahari, apa kau masih matahari? “
Kujawab “ aku tetap matahari “

Kau bertanya lagi “ bila aku jadi bintang yang menggantikan cahayamu, masihkah kau jadi matahari?“
Kujawab “ aku tetap matahari “

Lalu kau bersedih dan bertanya lagi,
“ aku akan jadi burung api Phoenik, berasal darimu dan aku akan terbang meninggalkanmu ”
Kujawab “ selamanya aku matahari “

Jangan bersedih kekasihku,
Sebab matahari adalah hikayat cinta

Bila kau bunga tengah berbahagia dengan kumbang,
Aku tak cemburu, sebab aku mataharimu
Memberimu cahaya tanpa pamrih,
Tanpa kau pinta
Agar kau tumbuh indah dan tak layu,
Matahari tanda kebijakan

Bila kau jadi bulan dan aku matahari
Sadarilah kekasihku,
Tanpaku kau takkan bercahaya
Walau demimu, rela kuberikan cahayaku
Agar kau megah dalam gelap
Cinta matahari, tanda pengorbanan

Bila kau malam aku matahari
Sadarkah kau bila malam kerap menunggu aku,
Sebab malam lelah dalam sunyi
Menanti kebesaran sinar mentari saat pagi
Matahari, tanda kebesaran

Bila kau bintang aku matahari
Bahagialah kau berkelipan bersama ribuan bintang lainnya,
Berpestalah dalam keindahan cahayamu
Namun saat kudatang,
Bintang terterang pun malu, tak berani bersinar lagi
Matahari tanda kemuliaan

Bila kau burung api Phoenik yang meninggalkanku,Aku tetap mataharimu,
Menunggumu dengan setia
Dan takkan ada yang mendekati
Karena terlalu panas lidah apiku
Dan hanya kaulah takdirku, yang bisa mendekatiku
Karena kau bagian dari aku
Matahari tanda kesetiaan

Kekasihku …
Matahari takkan pernah ingkar janji
Selalu terbit pada waktunya

Kekasihku …
Aku mataharimu

~ Agung Saripudin

Kamis, 26 April 2012

Surat Balasan


Kekasihku …
Bukanlah kebijaksanaan
Bila bibir terlalu kaku tuk tersenyum
Bukan pula dewasa dalam kemapanan
Bila hati diselimuti kemarahan
Dan hari hanya untuk materi
Dan salahmu sebagai seorang wanita
Adalah gagalku sebagai seorang laki-laki

Kekasihku …
Kau pernah bertanya takut akan marahku
Sebab kau tak pernah melihatnya
Maka kujawab;
Marahku telah habis untuk diriku sendiri
Yang tak bisa menjagamu

Kekasihku …
Aku sama sepertimu;
Bisa marah, bisa sedih, bisa benci,
Bisa pula jahat,
Maka aku persempit duniaku
Biarlah kesedihan mengalir lewat syairku
Dan dengarlah nyanyian duka, lewat lagu nyanyianku
Kugambarkan kemarahan dalam lukisanku dalam dinding

Dan untukmu …
Aku akan selalu tersenyum
Dan bercanda,
Agar kaupun puas tertawa

Kekasihku, aku mencintaimu
Mustahil cinta melukai
Sebab cinta adalah kejujuran perasaan
Yang selalu sabar dan ikhlas
Walau tanpa dipaksakan

Kekasihku, kau hebat
Maka sudah seharusnya aku lebih hebat lagi
Karena aku laki-laki,
Aku tak mau jadi penyair
Sebab betapapun hebatnya mengindahkan duka dalam kata,
Namun jiwa penyair
Selalu tenggelam dalam airmata

Sudah siang kekasihku,
Izinkan aku mencari sedikit nasi
Dan semoga kau banyakan
Dengan keikhlasan kau menerimanya

Dan tersenyumlah,
Biar aku tenang

~ Agung Saripudin

Pagi Yang Hilang


Semalam masih bermimpi,
Bayang rindu yang lepas entah kemana
Yang mesti disadarkan panas mentari
Mengikatku dalam benang pekatnya hari
Hingga cinta belum sempat aku kejar

Bayang  tentang mu masih sempat aku lihat
Di ujung pelangi, seusai hujan malam tadi
Jujur tanpamu pagiku hilang
Namun semoga dibatas senja,
Padamu aku kan pulang

~ Agung Saripudin

Lentera Merah


Dipikirku lembah maksiat
Kadang aku jijik, dengan bayang yang aku hasratkan
Aku telah lelah, telah letih ku amini dosa-dosa
Wajahku redup tanpa cahaya
Tersesat dipekat merah tanpa lentera

Kujalani timpangnya hari
Bergumul dalam lumpur iri dengki
Hingga hati menghitam dikuliti keinginan
Begitu dalam tersesat, aku ingin bertaubat

Tenggelam dipalung gelisah
Resah hati disini tiada bermusim
Tersiksa cemeti hawa nafsu
Yang seharusnya jadi budakku, namun aku menghambanya

Lentera merah,
Kapan terpadamkan
Kirim penyulut sumbunya Tuhan,
Agar aku tak tersesat lagi

~ Agung Saripudin

Dalam Laci 081211


Dalam canda dan senyumku
Sesungguhnya aku sedih
Hari-hari meminta yang tak kumau
Bahkan dalam tidur,
Terpejam dengan airmata

Aku takut bila mati
Namun bila terbayang esok hari
Aku lebih takut hidup daripada mati
Terasa akalku pendek
Dan bila pikir kupanjangkan
Baiknya leher kupotong,
Biar aku tidak gila

Tak kubilang bumi tak adil
Tak kukastakan Matahari menggantungku
Tak kubicara Bulan biadab memenjaraku
Tapi ini salahku sendiri

Sebab akan bermimpi maka mimpikanlah yang indah
Sebab akan berpikir maka pikirkanlah yang besar
Sebab akan bekerja maka kerjakanlah yang hebat
Namun percuma bagiku, yang hidup dalam laci

Dan adakah yang salahkan keadaan
Air beracunpun puas kunikmati
Saking aku kehausan
Tak perduli mati

Tuhan, ampuni aku
Hati ini sedang iri, hati ini sedang dengki
Hati ini sedang jahat

Tuhan, usap aku lagi
Agar hati ini damai
Sebab aku selalu percaya
Engkau selalu memaafkanku

~ diary Udin

Rabu, 25 April 2012

Dan Itu tentangmu


Ada wajah di dinding hati
Malam ini meraba penantian
Hingga esok belajar lagi jatuh cinta
Untuk sebuah nama,yang masih saja sama

Kucatat detiknya satu-satu
Hingga menari kepuncak
Tak terasa mentari kian dekat
Dititipkannya hangat pada pagi

Ada wajah didinding hati
Membuat aku renyah tapaki malam
Setengah tidur hati meraba
Sekali lagi bermimpi
Dalam senyum kias cinta dan cerita
Dan itu tentangmu

~ Agung Saripudin

Dengan Air Mata


Bila ini mimpi,
Setidaknya aku pernah memimpikanmu
Rupanya hariku tiada lama
Tak terasa aku tiba disini
Dilembah keputus asa’an
Sisa lamunanku, hanyut dalam hujan

Mungkin aku lemah
Mungkin juga aku lelah
Di persinggahan aku berkaca
Hingga di ujung ku kembali
Mengapa dengan airmata
Aku mesti mengerti

Kini menata syair lagi
Hiaskan puisi tentangmu
Luruhkan rinduku, yang perlahan terlupa
Meski aku tak biasa
Setidaknya biar ia berbekas
Dalam tiap luka dan cerita
Tapi jangan sampai terbuka,
Jangan ada sakit lagi

~ Agung Saripudin

Lamunan Siangku


Rupanya belum pula habis
Bayang tentangmu, diujung kubermimpi
Telah menyapa sebelum kumasuki
Ada dirimu di sudut pintu
Menyapaku dengan cinta
Yang kusadari bukan nyata,
Lamunan siangku …

Nafasmu kurindu,
Sadarkah kau, ingin kukecup bibir itu
Tapi aku tak berani
Sebab aku tengah tersiksa kenyataan
Di tatap matamu, tiada beri aku harapan

Kau kisah yang tak kupinta
Namun tak kupungkiri
Di catatan hati, ada lembaran tentangmu
Rasa yang bahkan tak bisa kupinta dalam doa
Karena aku tak berani
Padamu jatuh cinta dan terluka
Di waktu yang persis sama

Lamunan siangku
Kala ku jengah

~ Agung Saripudin

Dan Itu


Saat ini hadir lagi, bayangmu melintas
Saat aku hampir saja lelap
Mengikatku ke langit-langit
Memecah hati dalam sudut dinding

Kupejam masih saja ada
Gadis cantik kidung jingga
Siang tadi dicegat cinta
Kini kuterjaga dan tak percaya

Membuatku resah,
Membujukku gelisah
Mimpi di balik pintu
Berharap diketuk
Dan itu olehmu

Tapi hanya lamunanku
Di puisi tidurku

~ Agung Saripudin

Pesakitan 061211


Ingin kukisahkan tentang dunia
Namun sungguh, aku tak mengerti
Yang selalu kudalami dalam hitamnya
Mungkin kubicara dari kelamnya jiwa

Hari-hariku dalam kubangan
Dimana siang pun gelap disini
Bergulung dengan nafsu, tiada cinta
Apalagi keyakinan
Yang kulihat yang kupercaya
Yang kurasa, itu yang kupinta

Saat lapar kutampik iman
Saat kehausan, aku bunuh keyakinan
Hingga kenyang pun ku tersiksa
Oleh cemeti keangkuhan

Ampun Tuhan…
Sisi gelap nafsu begitu membelenggu
Hingga hari dicuri si tampan yang bernama kebebasan
Kini neraka kudapati,
Dalam tiap gelisah yang kau beri

Ampun Tuhan, doaku orang pesakitan
Selalu dibodohi si cantik yang bernama kebosanan
Hingga jurang resah Mu,
Jadi muara labuhan hatiku

Ampun Tuhan, doaku orang pesakitan
Izinkan airmata ini untukmu
Jangan lenakan aku, dalam tangisan tuk dunia
Sebab setingi-tinggi disini di hormati
Tetap saja dunia, dibawah dampal mata kaki

Tuhan, bila aku sakit
Bila aku sepi, bila aku sendiri
Mengertikanlah aku, bila ini tanda sayangmu
Agar aku tahu artinya sehat,
Artinya cinta, dan indahnya bersama
Dan ampuni setitik hati di dada ini
Yang masih saja sombong
Akan ilmu dan hari-hari

~ diary Udin

Tak Berdosa


Kutanyakan pada hatiku mengapa kau bersedih
Sementara biarkan semua cinta mengabaikanmu
Namun bahagialah, sebab kau tak mengabaikannya
Dan kau tak berdosa

Kutanyakan pada mata mengapa kau menangis
Sementara semua hati tak menangisimu
Dan tak perduli kau ada atau tak ada
Namun bahagialah, sebab kau masih berhati dan perduli
Dan kau tak berdosa

Bukankah dulu saat kelahiran
Semua tersenyum dan kau sendiri yang menangis
Namun jadikan saaat kematian dimana semua kan menangis,
Dan kau sendiri yang tersenyum

~ Agung Saripudin

Kita Itu Cinta


Hidup kita terlalu singkat
Bila mesti kutanyakan
Apa yang tengah kau rasakan
Yang kuingin hanya bersamamu
Bercumbu ditepian mimpi
Dalam nyata tak bercinta
Namun percayalah,
Aku selalu mencintaimu

Lentera hasrat kupadamkan
Sebab darimu, kusadari putihnya cinta
Kukubur nafsu kala bersamamu
Bukannya aku tak mau
Namun aku terlalu takut
Bila inginku melukaimu

Sesungguhnya lama ingin kugenggam jemarimu
Sesungguhnya ingin kuhirup nafasmu
Dekat dibibirku
Sesungguhnya ingin kutegaskan kelelakianku dalam cinta
Namun dalam masa ku tak bisa

Namun bila kau percaya,
Apapun adanya kau dan aku
Selamanya, Kita itu “cinta”

~ Agung Saripudin

Boneka


Rupanya perasaanku masih saja boneka
Pengisi kejenuhan hati-hati yang sepi
Dicari saat bosan,
Dicari saat ingin didengarkan
Dan aku akan berarti
Saat ada yang merasa tak berarti

Karena perasaanku maka aku berharap
Semoga ada cinta yang jadikan aku manusia
Kerinduan murni yang  jadikan aku hidup
Kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan apapun

Sebab cinta itu jujurnya perasaan
Mustahil orang yang mencintaiku melukaiku
Mustahil orang yang mernyayangiku
Menenggelamkan aku dalam kejamnya sendiri
Dan bila itu terjadi,
Kupastikan itu bukan cinta
Sebab cinta menemani hingga mati
Mengiringi hingga menua

Cinta itu doa-doa indah
Bukan bersama dalam sumpah serapah

~ Agung Saripudin

Bermimpi Tentangmu


Biarkan aku bermimpi tentangmu
Sebab rindu itu akan ada
Terbayang wajah,
Terlintas senyum yang tersimpul
Kadang kuakui aku takut
Dihakimi detik, terbuai angan
Hingga bangun kuterlupa

Biarkan aku bermimpi tentangmu
Disana tak henti kecupmu kan kucuri
Pelukan dalam angan,
Hingga jemarimu erat kugenggam

Biarkan aku bermimpi tentangmu
Berkali hingga ini nyata
Aku pria biasa yang mencintai
Tak terbayang cinta itu indah
Yang kutahu, indah itu dirimu

Biarkan aku bermimpi tentangmu
Hingga pagi tiba
Lelahkan mataku dengan bayang senyum mu
Terpanjatkan dalam doa sebelum kuterpejam
Dalam kantuk ku

~ Agung Saripudin

Tak lucu bagiku


Dibagian mana disudut langit
Ingin kutanyakan tentang kisah cintaku
Yang berduka dalam tarian hujan
Sementara derasnya , mengguyur lamunanku

Aku yang berharap meretas cinta
Namun bertepi diujung mentari
Bulan yang luruh memerah
Tak bisa lagi menangis,
Telah mongering dihati
Sebelum tiba dipipi

Sebab bagaimana lagi aku
Bacalah wahai dunia,
Lihat … aku masih ada
Menghatur dukaku yang kau anggap kocak
Tak lucu bagiku,
Namun aku kan selalu tersenyum,
Demi cinta yang terjaga

~ Agung Saripudin

Kita


Entah yang keberapa kali
Dalam ingin, kupintakan tuk terlelap
Nada terhenti,
Tempat mengalun hilang dalam hening

Bilakah nanti akan ada irama
Denganmu, kuyakin pasti kan indah
Tatap mataku saat itu
Suara hati yang terhenti
Rindu yang ingin kulepaskan
Hingga masa bercerita
Saat itu tak ada lagi kau dan aku
Yang ada hanya  “ kita “

~ Agung Saripudin

Mimpi malam tadi


Tadi indah memimpikanmu
Tapi menyedihkan kala tersadar
Tak kumiliki satu hal,
Untuk menjadikannya nyata

Ingin kumiliki sebuah nama
Yang kelak akan kau rindu
Ingin kukatakan betapa indah
Kuimpikan kau disini

Semoga akan kudapatkan
Semoga tak sia kukhayalkan
Lebih baik kuseka airmata
Sebab kesedihan tak merubah apa-apa
Tak membuatku memilikimu

Tadi bermimpi tentangmu
Ingin rasanya harap jadi ada
Namun bila tak mungkin tak mengapa
Setidaknya pernah indah,
Aku rasakan cinta

~ Agung Saripudin

Pahit 061211


Mengapa habiskan pagi dengan gerutu
Dan sungguh sarapanpun tiada nikmat
Bila tanpa disyukuri,

Akupun sama …
Duka masih mengait di jendela,
Sisa semalam …
Namun kubanting dia,
Kuinjak-injak,
Kulempar jauh-jauh
Sebab aku tak suka keadaan
Masa aku diam dalam derita …
Harusnya berubah indah
Sebelum aku mati
Dan hidup hanya sekali

“ Life rich or die trying “

Rasanya pahit minum dalam gerutu
Lebih baik kupilih bahagia
Biarlah hati kehausan
Namun tangan kaki, tak lupa cari makan

~ Agung Saripudin


Kupadamkan Matahari


Sebentar lagi pagi
Ditengah sunyi yang masih menyiksa
Rumah mimpi yang kini buatku sedih
Kubawa harapku tertidur
Kubawa asaku jauh-jauh dari cinta

Kesendirian yang melukaiku
Hingga mentari terbit
Kukaitkan cintaku dibawah bayangnya
Sampai kubawa dia terbenam
Dan cintakupun luruh,
Karena panasnya

Berharap dengan air mata
Bisa kudinginkan hari-hari
Berharap dengan air mata
Bisa kupadamkan Matahari

~ Agung Saripudin

Lancang 051211


Tuhan …
Maafkan aku bertanya, tentang kehidupan kecil ini
Sesunggguh nya aku letih dalamketiadaan diri
Sepeti aku tak ada
Aku lelah Tuhan, menggumur pahit ini sendiri
Apa baiknya mereka yang cintanya Kau mudahkan
Sebab sering kudengar mereka
Mengumbar majas-majas benci, namun Kau satukan
Sementara aku yang berusaha mengindahkan kekasihku dan berjuang memuliakannya
Tapi belum juga Kau pertemukan
Iya aku begitu jauh berdosa,
Ampun … ampun Tuhan

Aku lancang bertanya
Aku lancang menebak-nebak rencana Mu
Pikir yang tenggelam dalam perih
Raga yang gemetar meminta indah cinta
Pada Mu, mustahil kusembunyikan isi hati
Bahkan setitik rasa di hatiku, ini juga dari Mu

Tuhan, aku ingin pulang
Namun aku masih malu,
Berjumpa dengan Mu
Takut akan dosa-dosaku

~ diary Udin

Kearahku Lagi


Hening ini lagi
Apakah adil bila terus kita rasakan
Sedang hati kita sama mencintai
Haruskah tetap saja kesepian

Disana kau menangis,
Andai kau tahu, disinipun aku kesakitan
Tak tahu bagian mana yang harus disesali
Sedang sakit ini, masih saja kita rasakan

Kita sama,
Sedang saling memiliki, tak pernah cukup dengan cinta
Apakah kita tak mengerti,
Atau sama-sama tak perduli
Bila berpisah kita tak mampu
Lalu bagian mana yang kita mau

Hening ini lagi,
Apakah sanggup kita lewati
Pernah kau bawa cinta berlari menjauhi
Namun tetap saja kau kirimkan wanginya
Kearahku lagi

~ Agung Saripudin

Dalam Penat Mentari


Bila kau izinkan aku menulis tentangmu
Kau akan tahu betapa dekatnya kita
Seperti airmata yang menempel di kelopaknya
Nama kita telah tertulis didaun
Sampai saat berguguran, di indahkan pertemuan
Hingga kisah dalam senyum dan tawamu,
Menjadikannya abadi

Tersenyumlah kekasihku
Jangan kalah karena penat mentari
Sebab sesungguhnya dia tengah menyapa
Mengusap kita manja dengan panasnya
Sebab kita ikhlas dalam teriknya

Bila kau izinkan aku menulis tentangmu
Kau akan tahu betapa dekatnya kita
Mungkin kau kira aku telah jauh dan pergi
Namun sesungguhnya aku mengembara dihatimu
Menemanimu berdansa dan menari
Dalam penat mentari

~ Agung Saripudin

Menjual Matahari


Kadang aku benci hasratku
Mimpi yang tak terbeli
Menari dalam angan
Sesekali dipuaskan mimpi
Rupanya siang ini, masih dalam tidur

Malam masih lama
Lebih baik kugadaikan lagi mentari
Berbaring hanya membuat angan makin busuk
Hari makin terhina
Biarlah sesaat kulupakan cinta
Dan bahagiaku, hanya bila aku lelah

Dan kelak aku mulia
Semoga masih ada hati untuk aku kembali
Istana kecil, rumah aku pulang

Sebab aku tak takut lapar
Aku tak takut mati
Aku tak takut lelah
Aku tak takut kepedihan
Namun aku takut hidup sendirian
Menua dalam sunyi

Tuhan, bisakan aku siang ini
Menjual Matahari tuk penuhi dunianya
Hingga dekat, aku menjemputnya

~ Agung Saripudin

Dari Hatimu


Sungguhlah berbeda,
Dua pasang mata melihat bumi yang sama
Ada yang ceria menatap cantiknya bunga di pinggir jalan,
Sementara yang lainnya bersedih
Menatap rumput liar yang kering
Di penatnya kota

Gembira hanyalah gembira yang kau pilih
Seandainya perih merindu,
Hanyalah melukai sedalam yang kau izinkan
Dan sakitnya luka cinta
Hanya menyayat sedalam yang kau inginkan
Bila kau percaya …

Lihatlah mawar indah seperti tengah tersenyum
Jangan kau tangisi durinya yang melukaimu
Tapi syukurilah melihat indah mahkotanya
Yang bisa kau nikmati dengan matamu

Dan cobalah lihat juga dia
Bacalah dia dengan hatimu
Dan semoga lebih indah lagi,
Bila kau percaya …

“ bunga adalah salah satu cara Tuhan untuk tersenyum “

Dan kaupun cantik bila kau tersenyum,
Aku percaya …

~ Agung Saripudin

Kosong


Putri …
Rasanya sulit mereka-reka puisi
Bila bukan tentangmu
Dan jujur, aku tak biasa
Ini bukanlah gagasan yang kutuliskan
Namun ini adalah bahana hati
Yang tak dipikatpun kan bernyanyi

Haruskah kuindahkan bila tak indah
Haruskah pura-pura perih
Atau pura-pura gempita
Padahal hati ini tengah kosong
Dan tahukah rasanya kosong …
Ya seperti kosong, aku tak tahu

Putri …
Aku sedang buta … Aku sedang bisu
Aku sedang gagu, tiada cerita
Tanpamu kosong, aku tak tahu

Dan bila tentang mencintaimu
Itu, aku tahu
Seperti syair kosong
Kosong itu … kosong,
Ahh … aku tak tau

~ Agung Saripudin

Bukan Manusia


Pada siapa kami bicara
Tentang mimpi yang tak sanggup kami cicil
Cinta untuk kami tak pernah ada
Terlalu mahal,
Sekedar berhutang satu pelukan

Mungkin hati kami telah menghitam
Dibingkai dengki, tentang remangnya dunia malam
Kami bukan orang suci
Kami bukan orang pandir
Kami semua pecundang yang tak sanggup membeli hati
Kami lebih hina dari pencela dan pencuri
Sebab hati kami iri

Disini rumahku,
Begitu murahnya mereka bisa ludahi cinta
Dan kamipun mau
Bisa jilati luhurnya norma
Tiada batasan indah, suci, atau mulia
Tak ada malu dalam istana

Disini kisah dalam ranjang
Disini surga nafsu
Namun disini neraka fitrahnya hati
Hingga kami tak pernah merasa
Menjadi seorang manusia
Karena kami tak sanggup membelinya

~ Agung Saripudin

Merpati Untuk Kita


Sebenarnya tak sanggup tanpamu
Namun aku tak ingin kau kian berat
Menanti pasti yang tak kunjung tiba
Mengejar bayang merpati,
Nyatanya diatas kita

Dalam diam kau kulukai
Dalam jauhku,
Kusayatkan perih diatas hari-harimu
Tak cukup maaf bagimu yang telah jauh kudalami
Aku harus tinggi berdiri,
Hingga merpati jatuh untuk kita

Sesungguhnya berat tanpamu
Namun biar kubingkai perih
Hingga tercukupi arti duniamu
Hingga adanya kita menopang dengan bangga
Jauh dari lubuk hati yang kupinta
Hanya namamu untuk selamanya
Semoga …

~ Agung Sarioudin

Takut Hujan Kan Reda


Suaramu dalam hujan
Meretas bayang mimpi
Saat tengah kuterpejam
Hampir bermimpi

Itu nadamu bernyanyi
Itu suara kau tertawa
Seakan kau disini
Namun kutahu kau tak ada

Rasanya bosan kisahkan perasaan
Dan sajak gelisah,
Takkan kehabisan kata dan materi
Ingin diam tapi kau disini
Cukup tatap mataku, kau kan tau itu cinta
Tanpa aku bicara

Suaramu dalam hujan
Itu nada kau bernyanyi
Ingin rasanya kuhampiri
Namun aku benci membuka mata
Sebab aku kan sadar
Sesungguhnya kau tak ada

Suara hujan telah pelan
Tinggal rincik gerimis
Dan aku takut hujan kan berhenti
Sebab aku kan mengerti
Sesungguhnya aku tengah tertidur
Dalam hening sepi

Aku takut hujan kan reda
Sebab pasti tebalkan sunyi
Dan aku benci …
Kehilangan samar suaramu

~ Agung Saripudin

Takut menyakitimu


Sesungguhnya ingin kukatakan aku rindu
Namun aku takut melukaimu
Bahasa puisi habis bila tentangmu
Tak bisa kuungkapkan
Ribuan warna perasaan

Kekasihku, sebentar lagi maghrib
Aku tahu dikotamu masih lama
Disini telah gelap sayangku, aku kesepian
Namun disana engkau jangan
Menarilah sesukamu asal kau bahagia
Aku juga bahagia

Sesungguhnya ingin kukatakan aku mencintaimu
Namun kutakut rindu ini membelenggu hatimu
Dan cintaku semestinya menerbangkanmu tinggi-tinggi
Bukan belenggu hati yang menyakiti

Kekasihku, izinkan sedikit lagi kuberusaha
Tak perlu kukatakan cinta
Namun kutahu kau pasti merasakannya
Dan tak lama … dan tak lama,
Semoga Allah mendekatkan kita
Dan menghalalkannya
Amin

Kidung rindu … nyanyian irama
Biar membahana tanpa terhalang apa-apa
Sebentar lagi gelap,
Terangi dengan keyakinan
Akan cita-cita dan cinta
Dan yakinlah,
Sebab keyakinan itu akan ada
Bagi semua jiwa yang berdoa dan percaya

“ keajaiban itu ada bagi yang berdoa dan percaya “

Sudah maghrib disini kekasihku
Mungkin dikotamu masih lama
Izinkan aku dahulu yang berdoa
Dan bercerita kepada Nya
Tentang kisah kita

~ Agung Saripudin

Semoga Ada Hujan


Kuberdoa semoga ada hujan
Saat aku meninggalkanmu
Biar tampak aku bisa
Dalam alir pipi, seakan bukan airmata

Kuberdoa semoga ada hujan
Mengguyur lamunanku
Biar dosa rindu tak lampau jauh
Biar cinta hanyut keluas samudra
Berbaur, dengan paracinta surga

Kuberdoa semoga ada hujan
Basahi jasad yang dicampakkan
Nurani hati biar dia mati
Menunggu buai rindu
Para putri pelangi

Kuberdoa semoga ada hujan
Sirami galaunya hati
Saat aku pergi

~ Agung Saripudin

Selasa, 24 April 2012

Tentang Hati


Umur seperti embun pagi
Lebih banyak dimasa lalu, dan sedikit di masa depan
Dan bukankah kesedihan juga terlahir
Dari sesuatu yang tak bisa kita lupakan

Hasrat yang tak didalami
Mimpi yang tak terjadi
Namun kepedihan biarlah pergi
Dan nikmati hari, cukup dengan tersenyum saat ini

Mengalirlah wahai hati
Jangan sampai jadi tempat paling sepi
Sebab kaulah muara
Ditempat bahagia kan bermula

Dan bila kau bersedih
Mustahil aku bisa bersembunyi
Biarpun Surga disini kumiliki

Bahagialah wahai jiwa
Maka aku akan jadi orang paling merdeka
Walau hidup dalam jeruji
Namun dalam bahagia
Seakan aku telah tahu Surga
Walau belum kukunjungi

~ Agung Saripudin

Cinta Kecil 041112


Tuhan …
Aku ingin bertanya tentang cinta kecil ini
Mustahil dari Mu kusembunyikan
Akan lelahnya perasaanku
Sendiri itu sakit Tuhan
Maka jadikanlah aku berdua, bertiga terus berkeluarga
Bukannya tak yakin Kau selalu menjagaku
Kupercaya Kau takkan pernah meninggalkanku
Namun aku butuh hamba cantik Mu
Yang kan kucintai dan kupimpin
Insha Allah kujaga sampai ku Surga
Sebab ingin kuabadikan namaku dibelakang namanya
Dan darahku didarah anak-anaknya

Tuhan …
Mungkin aku tak cakap berbicara
Aku juga belum mahir menjadi peserta dunia
Yang handal memainkan rejeki yang Kau titipkan
Namun salahkah aku Tuhan?
Kadang hati ini iri
Pada dunia dan manusia seisinya
Yang tampak wajar memainkan perannya
Mengisi hari-hari
Lalu mengapa aku tak bisa

Aku lelah Tuhan …
Namun akupun belum siap pulang kepada Mu
Bila aku kotor seperti ini
Aku takut nanti Kau marahi

Tuhan …
Aku ingin menangis, tapi aku malu
Rasanya tak pantas saja
Karena aku laki-laki

Tuhan …
Bila aku sedang berdosa pasti Kau lihat
Bila aku sedang berdoa pasti kau tengah melihat juga
Maka maafkanlah aku bila hati ini lancang berdosa
Namun aku percaya tak ada do’a yang salah
Selagi tertuju hanya kepada Mu

Tuhan aku rindu
Karena hanya Engkaulah
Yang selalu jujur mencintaiku
Mamak yang melahirkanku sayang padaku
Apalagi Engkau, yang telah menciptakanku
Pasti sayaaaaaang sekali padaku

Mohon ampun Tuhan
Atas lancangnya mimpiku malam ini
Namun kuminta pada Mu jangan jauh-jauh lagi
Aku ingin dekat dengan Mu
Agar aku tak kesepian
Aku ingin hatiku selalu Kau hangatkan
Agar aku, tak merasa sendirian

~ diary Udin

Bahasa Benci


Mengapa kau takut, padahal aku sedang tersenyum
Tengah kucari bahasa kala aku melihatmu
Dengan terpejampun, sesungguhnya aku melihatmu
Percayakah …
Atau kau anggap aku gila?

Ini bahasa puisi
Tak perlu kureka-reka
Biar mengalir semaunya
Tentang perasaanku, sepiku, sedihku
Ahh .., apa saja …
Yang jelas aku sedang benci

Mengapa kau takut, padahal aku tengah tersenyum
Jangan tatap mataku yang bersedih
Ini hanya hiasan hati
Dengan luka kucari syair
Aku tak perduli
Toh .., ini bukan perasaanmu
Karena aku yang merasakan mencintaimu
Bukan kamu …


Dengar lukaku sedang bernyanyi
Tak perlu kuindahkan nada-nada
Sebab indah itu hanya bila kau percaya
Dan hatimu …
Tak takut lagi kucintai

Lihat …
Malam ini tak ada yang datang
Udara kelabu, malampun jadi merah
Kutanya ia, namun sia-sia
Hanya lukanya
Yang lebih banyak berkata

Mengapa kau takut
Padahal aku tengah tersenyum


~ Agung Saripudin

Kubaca Dalam Hati


Ada bait yang hilang tanpamu
Kuakui, indah itu tiada lagi kan tertata
Rasanya ingin bernyanyi lagukan kisah sedih
Namun rasanya kini takkan sanggup
Menebak resah dalam hati
Entah cinta … Entah apa yang terlalu
Namun jujur, kau ada didalamnya

Kenyataan yang bawa aku sadar
Harap yang dulu mimpi
Kini diatas segala mimpi
Harap cinta yang diuraikan
Penuhi sisa lamunanku
Yang habis diguyur hujan

Ada bait yang hilang tanpamu
Dalam syair yang belum sempat aku buat
Namun bila tentangmu tetap saja indah
Walau separuh yang terucap
Sisanya …
Biar kubaca dalam hati

~ Agung Saripudin

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...