Bagian 2
Pagi ini aku bangun begitu bersemangat memikirkan ideku semalam. O, iya, Namaku Capunk. Aku tak bekerja, kegiatan sehari-hariku hanyalah menjadi personel grup band indie amatiran dan posisiku sebagai vokalisnya. Seminggu sekali ke rental Studio musik mencoba membangun mimpi yang sampai saat ini belum juga terjadi.
"Cha, latihan nggak hari ini?" Sammy masuk kamar mengagetkanku. Sammy adalah sepupuku, dia adalah gitaris di band kami.
"Ogah ah, males. Hari ini aku ada perlu," Jawabku sembari melepaskan selimutku yang membuatku serasa malas. Kami asyik berbincang, kuceritakan pada Sammy tentang pertemuanku dengan gadis di toko kaset itu kemarin. Dia mendengarkan dengan seksama sambil sesekali memainkan gitarnya atau sesekali meledekku.
"Dasar lu Cha, mudah banget sih jatuh cinta. Masa sekali lihat langsung kesemsem kayak gitu, sampai mau langsung nembak segala. Hati-hati lu Cha! Jangan sampai malah lu yang sakit kena pelornya,, ahahahahaa! " Canda Sammy sekalian menasehatiku.
"Kamu nggak tahu sih Sam! Coba kamu yang rasain gimana rasanya, tetep aja galau, gundah gulana seperti yang aku rasain sekarang. Hmmhhhh, " Kataku menarik nafas panjang. Terbayang wajah gadis itu membuatku senyum sendiri, lupa kalau ada Sammy didepanku.
"Ah, sudah gila lu Cha, diajak ngobrol malah senyum sendiri. Sakit lu ya! Hahaha! Udah ah, aku pulang dulu, Assalamualaikum " Kata Sammy berdiri hendak meninggalkan kamarku.
"Ok brow, waalaikum salam, besok aja latihannya ya," Kataku membalas pamitnya sembari mengantarnya keluar pintu kamar, kemudian berjabat tangan khas kami sedari kecil sebagai 'Keluarga Cemara'
***
Dan inilah cinta ...
Sungguh aku suka bahkan sebelum kutahu namanya,
Dia menyender dihatiku,
Sebagaimana gitar ini menyender di dindingku.
Bayang senyumnya kemarin,
Seperti sarapan bagi batinku
Kau sekejap singgah,
Dan ingin kusingkat waktu
Tiba-tiba wajah itu jadi milikku
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar