Selasa, 17 Januari 2017

Pusaran

Syair perahu,,
Yg pertama kutulis dulu,,
Isinya tentang putri negeri barantah,,
Seputar cinta, yg tak kutahu apa rasanya,,

Dan kini ada kau,,
Didadaku mestikah tentang cinta lagi,
Ingin kutolak tapi hati tak pungkiri,,
Dan perasaan ini ... Iya ... Perasaan ini
Apa bisa kau merasa,,

Syair perahu,,
Yg dulu kulabuhkan,,
Mengapa mesti terseret juga kelautan,,
Susahnya sudah juangku ke dermaga,,
Tapi mudahnya kau,,
Hanya dengan tatapmu menghempaskannya,,

Syair perahu,,
Aku tak ingin lagi tenggelam,,
Tapi tetap rupamu di perasaan,,
Dan apakah,, kau juga merasakan,,
Biar bersama,, kita karam dipusaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...