Rabu, 30 Juni 2021

Basah

Waktu itu ...
Tiba terbayang kau menyandar di bahuku,
Dan selalu sama kau irit bicara,
Tak peduli berisikku apa,

Dan kini musim gerimis,
Rasanya bukan aku bila hati tak gelisah,
Aku yg tak pernah pasrah pada keadaan,
Aku yg selalu gundah bila diam,
Dan dimana dia?
Kini aku bukan lagi pemberani,
Yg tiap malam mencatat diary
Lalu esok berlari mengejarnya lagi,
Tak takut lautan, rimbun gunung-gunung,
Dan kerikil debu kota,, aku Si pemimpi

Dan malam itu tiba,,
Seperti biasa kau jarang bicara,
Melangkah saja peluk aku dulu kau bilang,
Sebab nanti kita tak lagi kan bertemu
Aku lalang saatnya kau buang,,

Tiba musim gerimis,,
Adakah nampak sama kau rasa didada,
Yg kurindu nampak hujan di jendela kereta,
Menunggu reda hingga basah semua,
Dan tiba di terminal,,, subuh hari ...
Dan rokokku basah tak bisa terbakar lagi :::

Khayalan bocah

Rindu ...
Gerbang besar hijau itu,
Disampingnya pohon Cemara,
Didalamnya selayak penjara,
Dan ria aku selalu lewatinya
Sesodara keluar dengan laju car dan Vespa
Tapi aku tak bisa ...

Rindu Derik suara tangga,
Yg berderik tanda ada yg datang,
Sesobatku yg tak takut jatuh
Dan di lantai atasnya ada abang
Gembira dengan layang-layang,
Pun ia dengan pikat merpatinya
Dan lagi aku tak bisa ...

Rindu baris taman Mawar,,
Yg nampak liar didepan jendela kamar,
Yang kadang kusela khayal lagu dan gitar,
Dan dindingku penuh coretan,,
Tentang dengkinya perasaan,,
Dulu berharap lepas,, kini aku pergi,
Namun mengikatku lebih erat lagi
Rupanya aku tak bisa

Tempat lariku mobil angkutan,
Tempat sembunyiku didalam hutan,
Duduk dalam kesepian,, habisi waktu,
Dimana semestinya duduk di bangku,
Dengan buku dan guru,,
Tapi aku dengan isapan dungu
Bekal tadi pagi,
Berkhayal mati,,,

Sakit Hati

Dan semenjak itu mungkin aku bisa tertawa tapi tak setegas dulu Dan Setelah itu mungkin aku bisa bicara tapi tak cerewet seperti kemarin Dan...